Untukmu, Kekasihku.
Melalui surat ini,
Aku di sini bertahan menahan pahitnya empedu, menangis tanpa air mata, dan tertawa walau hati sangatlah sengsara.
Aku begini karena aku menahan sebuah rasa,
Tahukah engkau apa itu Cinta?Â
Bagiku cinta ibarat seekor burung yang cantik. Meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.Â
Aku di sini bertengger menanti untuk kau sergap, tapi bukan untuk kau buat senyap.
Aku di sini berkicau untuk kau dengar, namun bukan untuk kau buat ku kacau.
Aku di sini mengepakkan sayap untuk kau lihat, tapi tidak untuk kau patahkan pun kau sayat.Â
Ku harap kau pahami rasa ini sebagaimana aku memahami angin yang membawaku padamu.
Ku harap kau mengerti kasih ini,
Sebagaimana aku mempercayai langit agar aku terbang tinggi.Â
Salam manis, Kasihmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H