Sekolah-sekolah Muhammadiyah terus berbenah diri, terbukti beberapa waktu lalu, SMK Muhammadiyah 1 Taman dan SMK Muhammadiyah 2 Taman telah meresmikan Unit Pelayanan Jasa (UPJ). Hal itu membuat Alpha Amirrachman PhD, sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengungkap "Masih suka dengan pembangunan infrasturktur, kali ini harus Sumber Daya Manusia (SDM) yang dikembangkan." Selain itu, terjawab pula tantangan yang dimiliki Kementrian Pendidikan dengan prasana sekolah yang luar biasa, kala melihat sarana dan prasarana yang ada di sekolah-sekolah Muhammadiyah Cabang Sepanjang.
Dikdasmen PP Muhammadiyah itu juga mendukung sepenuhnya untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah terus berbenah diri. "SMK ini yang jumlahnya luar biasa, jangan sampai kita buka program keahlian di sekolah yang minim dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)," imbuhnya saat memberi sambutan pada acara peresmian UPJ di SMK Muhammadiyah 2 Taman, Ahad (30/6/2019).
Alpha juga turut merasa bangga, karena kedua sekolah itu punya banyak jaringan dengan DUDI. "Saya juga bangga, sekolah ini sudah banyak jaringan dengan DUDI. Apalagi ada jalinan dengan DUDI milik Muhammadiyah sendiri, yaitu Daya Matahari Utama," ungkapnya. Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa, karakter Isumba itu harus dikombinasikan dengan berbagai kegiatan yang ada di sekolah Muhammadiyah. Berikut UPJ yang diresmikan ; SMKM 1 Taman meresmikan Centra of Dodolan, dan SMKM 2 meresmikan bengkel motor M-Duta La Tansa.
Tak hanya itu, pujian lain juga dilayangkan oleh Haryono, Kasubdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMK Kementrian Pendidikan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), saat meresmikan UPJ. "Saya ucapkan terimakasih kepada Muhammadiyah, termasuk kepala satuan pendidikan yang sudah membantu pemerintah menyediakan sarana pendidikan yang baik," katanya.
"Untuk itu mari kita bersama membangun Sumber Daya Manusia yang professional. Seperti yang dibuat oleh pendidikan pusat adalah regulasinya, kemudian dibrackdown ke pemerintah provinsi, daerah, dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Selain itu, untuk pengelolah sekolah terkait revitalisasi sekolah vakasi, ada lima perhatian penting oleh pemerintah. Pertama, mengevaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum yang ada di sekolah," ujarnya.
Kedua, beliau menyambung bahwa pada bagian kompetensi keahlian, jangan ramai-ramai membuka jurusan yang diperebutkan siswa. Tapi peluang kerja nanti ketika lulus tolong diperhatikan. "Terkait pemenuhan tenaga kependidikan di sekolah vokasi, ada kurang lebih 9 ribu guru produktif masih diperlukan oleh pusat," sambungnya di depan undangan yang hadir.
Kemudian untuk pemenuhan sarana, sebuah pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi sub direktorat kelmbagaan dan sarana pusat, bagian yang tidak terpisahkan. "Dan terakhir, tahun 2019-2024 pemerintah Direktorat PSMK merealisasikan sekitar 5 ribu sekolah terkait sekolah sasaran revitalisasi," pungkasnya. Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H