Mohon tunggu...
Alfariz Muhan Mandega
Alfariz Muhan Mandega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Angkatan 2022 UIN Malang

Saya adalah seorang mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki minat besar dalam dunia teknologi dan pengembangan perangkat lunak. Saat ini, saya aktif mengikuti perkembangan terbaru di bidang IT dan senang berbagi pengetahuan melalui tulisan. Di Kompasiana, saya berharap dapat berbagi wawasan dan pandangan mengenai teknologi, pendidikan, dan pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Efisiensi Pengembangan Sistem Informasi dengan Metode Berbasis Pola

27 September 2024   23:50 Diperbarui: 28 September 2024   02:24 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengembangan Sistem Informasi dengan Metode Berbasis Pola (Sumber: Freepik.com)

Meningkatkan Efisiensi Pengembangan Sistem Informasi dengan Metode Berbasis Pola

Di era digital yang semakin berkembang, kompleksitas sistem informasi terus meningkat, menuntut metode pengembangan yang lebih adaptif dan efisien. Artikel karya Xu Xiaomin dan Hu Ju (2009) yang berjudul "The Study on Pattern-Based Development Method of Information System" memberikan perspektif baru tentang pentingnya metode berbasis pola dalam pengembangan sistem informasi. Pola atau pattern, yang awalnya hanya diterapkan dalam desain perangkat lunak, kini dikembangkan untuk mencakup seluruh siklus pengembangan sistem informasi. Ini adalah sebuah pendekatan yang tidak hanya memungkinkan penggunaan kembali (reuse) pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga berpotensi mengurangi kompleksitas pengembangan sistem yang semakin dinamis.

Menurut penelitian yang dikemukakan oleh Xu dan Hu, penggunaan pola dalam pengembangan sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi dengan signifikan. Data dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan berbasis pola dapat mengurangi waktu pengembangan hingga 30%, serta menurunkan tingkat kesalahan pengkodean sebesar 25%. Dengan memanfaatkan pola yang sudah teruji dan disusun secara sistematis, pengembang dapat mempercepat proses pembangunan sistem tanpa harus mengulang langkah-langkah yang pernah dilakukan sebelumnya.

Lebih jauh, artikel ini juga menyoroti pentingnya reuse dalam pengembangan sistem, sebuah konsep yang telah banyak diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak, namun jarang dipakai dalam sistem informasi secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan metode berbasis pola, pengembang dapat memastikan bahwa sistem yang dibangun lebih seragam, mudah dipelihara, dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Hal ini sangat penting di tengah dinamika bisnis dan teknologi yang terus berkembang pesat.

***

Xu Xiaomin dan Hu Ju (2009) dalam artikelnya menekankan bahwa metode pengembangan berbasis pola adalah solusi yang ideal untuk mengatasi tantangan dalam pengembangan sistem informasi yang kompleks dan dinamis. Salah satu kekuatan utama dari metode ini adalah kemampuannya untuk memanfaatkan kembali pola-pola yang sudah ada dalam berbagai tahap pengembangan, mulai dari analisis hingga implementasi. Pola-pola ini tidak hanya diterapkan dalam desain perangkat lunak, tetapi juga pada proses analisis sistem, model logis, hingga perancangan arsitektur jaringan dan sistem fisik.

Menurut penelitian mereka, penggunaan pola dapat mempercepat pengembangan sistem informasi karena pola bertindak sebagai template yang bisa digunakan berulang kali. Misalnya, dalam fase analisis sistem, pengembang dapat menggunakan enterprise patterns untuk memetakan proses bisnis, process patterns untuk mengidentifikasi alur kerja, serta logic patterns untuk merancang struktur logis sistem. Xu dan Hu mengungkapkan bahwa pendekatan ini telah terbukti meningkatkan produktivitas pengembangan hingga 40% pada proyek berskala besar di industri teknologi informasi, sekaligus mengurangi kesalahan desain yang kerap terjadi pada pendekatan konvensional.

Selain efisiensi, keunggulan lain dari metode berbasis pola ini adalah kemampuannya untuk menciptakan sistem yang lebih fleksibel dan mudah dipelihara. Sistem yang dibangun menggunakan pola cenderung memiliki struktur yang lebih seragam, yang membuat proses pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut menjadi lebih sederhana. Xu dan Hu menyebutkan bahwa dengan pola, perubahan dalam kebutuhan bisnis atau teknologi dapat diakomodasi dengan lebih cepat tanpa harus merombak keseluruhan sistem. Sebagai contoh, ketika ada perubahan dalam regulasi bisnis, pengembang hanya perlu menyesuaikan pola terkait, tanpa harus melakukan perubahan besar pada sistem secara keseluruhan. Ini dapat mengurangi biaya pemeliharaan sistem hingga 25% dalam jangka panjang.

Lebih jauh lagi, metode berbasis pola ini juga menawarkan keuntungan dalam hal kolaborasi tim. Pola yang digunakan secara luas di seluruh siklus pengembangan memungkinkan berbagai anggota tim untuk bekerja dengan kerangka kerja yang sama, sehingga meminimalkan kesalahpahaman dan meningkatkan komunikasi antar anggota tim. Xu dan Hu juga menunjukkan bahwa metode ini memungkinkan tim pengembang untuk lebih cepat beradaptasi dengan proyek baru karena pola-pola yang digunakan sudah dikenal dan teruji, yang secara langsung mempercepat proses integrasi pengembang baru ke dalam proyek.

Dengan meningkatnya skala dan kompleksitas sistem informasi di era modern ini, kebutuhan akan metode yang dapat mengatasi tantangan tersebut semakin mendesak. Pola, dengan sifat reuse-nya, memberikan solusi yang tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas, tetapi juga memberikan fleksibilitas yang diperlukan dalam menghadapi dinamika pasar dan teknologi. Xu dan Hu secara meyakinkan menunjukkan bahwa penerapan pola dapat menjadi pendekatan utama dalam pengembangan sistem informasi, menggeser metode konvensional yang tidak selalu efektif dalam skala yang lebih besar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun