Mohon tunggu...
Alfarizi Tubagus
Alfarizi Tubagus Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba menulis dan ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rahasia Panjang Umur

10 Oktober 2014   04:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:39 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahasia untuk dapat mencapai umur yang panjang ternyata sederhana sekali, sebuah studi  mengatakan bahwa untuk mencapainya dapat dilakukan hanya dengan “berpikiran sederhana, pemaaf, rajin, memakan sayuran, tidur awal, dan bangun awal”, tapi tentunya hal ini terlepas dari masalah takdir dari Tuhan yang Maha Kuasa. Sumber : yourhealth.asiaone.com

Chengmai, dengan deretan desa-desa yang dipenuhi perkebunan sayur dan buah-buahan di wilayah Hainan, China, memiliki penduduk yang berusia 100 tahun lebih banyak dibandingkan wilayah lainnya di seluruh dunia. Desa ini memiliki lebih dari 200 lansia yang berusia di atas 100 tahun dari total 560.000 populasinya dan hal ini merupakan salah satu rasio tertinggi di dunia. Beberapa diantaranya bahkan telah bergelar “supercentenarian” atau berusia lebih dari 110 tahun, yang jumlahnya tidak lebih dari 400 orang di seluruh dunia. Para lansia ini tinggal di rumah-rumah mereka yang kecil dan sederhana dengan hanya memiliki sedikit perabotan. Peneliti menemukan ada kesamaan antara para lansia yang berusia panjang di Chengmai dengan wilayah lain di dunia seperti di Jepang, Kuba atau Yunani, yaitu adanya aktivitas fisik mereka yang intens, kedekatan dengan keluarga maupun komunitasnya, dan rajin makan sayuran serta buah-buahan. Kebanyakan warga di wilayah ini adalah petani sayuran. “Saya tidak pernah berolahraga, hanya bekerja keras di perkebunan,” kata Wang Kailu, 86, yang mengaku menikahi istrinya saat Jepang menyerah pada Perang Dunia II, 68 tahun lalu. Jennifer Holdaway, Direktur Program China Environment and Health Initiative, Social Science Research Council , sebuah organisasi sosial dari Universitas Columbia di Amerika Serikat, mengaku pernah mengunjungi Chengmai tahun lalu. Dia mengatakan, bahwa kegiatan perekonomian masyarakat wilayah ini berpusat pada pertanian dan mereka memakan apa yang mereka tanam. “Tidak banyak industri di wilayah ini, iklimnya bagus, mereka bisa melatih tubuh dengan mudah, dan makanannya juga sehat. Mereka punya banyak sayuran dan buah segar, tanahnya juga kaya akan selenium, nutrisi utama,” ujarnya. Penduduk setempat menyatakan bahwa meskipun mereka memiliki ketergantungan terhadap alkohol tapi mereka tidak meminumnya secara berlebihan. nenek Xu Yuhe (foto atas), yang tercatat sebagai penduduk dengan usia 104 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa dia biasa meminum 3 sloki minuman beralkohol produk lokal. “Saya minum alkohol setiap malam, hanya sedikit dan hal ini untuk membantu agar merasa hangat,” tambah Nenek Sheng yang berusia 80 tahun dan memiliki 31 anak dan cucu. Selain makanan, rahasia umur panjang mereka adalah kehidupan sosial yang menyenangkan. Hal ini terlihat setiap pagi di taman-taman, para orang tua berkumpul, bermain kartu, berbincang sambil mendengarkan radio yang memutar opera China. “Saya ke sini setiap pagi untuk olahraga, mendengarkan opera dan meminum teh,” kata Seng She, 80, yang mengaku punya 31 anak dan cucu. Studi oleh komite Partai Komunis Chengmai mengatakan bahwa rahasia umur panjang warga adalah “berpikiran sederhana, pemaaf, rajin, memakan sayuran, tidur awal, dan bangun awal”.Para ahli mengamini hal ini, mereka mengatakan bahwa kebanyakan warga dengan usia panjang kebanyakan tidak berasal dari wilayah yang kaya. “Jika tinggal di iklim seperti ini, kita tidak butuh kehidupan yang macam-macam dan cukup punya rumah, jaring nyamuk, kursi reyot, dan teman-teman untuk bersenda gurau,” kata Holdaway. Li Aizhu, 113 tahun, punya penjelasan yang lebih singkat lagi soal rahasia panjang umurnya. “Dia bilang itu karena sering memakan banyak minyak kacang, itu rahasianya,” kata Yi Mei, cucu Li, menirukan jawaban neneknya.

********

Hal-hal sederhana yang membuat umur panjang ini rasanya sangat masuk di akal karena saya sendiri  punya seorang kerabat yang telah mengasuh ibu saya, lalu saya dan kemudian anak saya yang sulung, tiga generasi yang sudah beliau asuh. Entah berapa usianya pada saat meninggal namun diperkirakan tidak kurang dari 95 tahun, yang jelas ibu saya malahan mendahului beliau meninggal dan kerabat saya itu meninggal dalam keadaan sehat masih bisa beraktifitas sehari-hari karena beliau juga punya keluarga, rumah, sawah dan kebun. Kerabat saya itu betul-betul sehat karena pola hidupnya yang sederhana atau lebih jauh lagi mungkin selalu mensyukuri hidup. Cukup mudah bukan….. nah, bagaimana menurut para pembaca sekalian?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun