Mohon tunggu...
Alfarizi Tubagus
Alfarizi Tubagus Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba menulis dan ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eks Polisi Diburu Polisi

5 Oktober 2014   09:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:19 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Christopher Dorner, seorang anggota polisi Los Angeles (LAPD) yang tidak puas dengan kondisi tempatnya bekerja  dan kemudian dipecat, telah meneror California Selatan selama 10 hari pada tahun 2013 dan menewaskan empat orang, termasuk seorang polisi dan deputi sheriff, sebelum mengakhiri hidupnya sendiri

Sumber : http://www.wingsdailynews.com

Ia telah melibatkan eks rekannya sesama polisi dalam permainan kucing dan tikus yang mematikan selama 10 hari pada Februari 2013 setelah putusan pemecatannya dari kepolisian pada tahun 2008 dikuatkan di tingkat banding. Dia dilaporkan dipecat karena tuduhan palsu terhadap petugas Pelatihan yang dikatakan menggunakan kekerasan yang berlebihan pada seorang pria. Tuduhan Dorner bertepatan dilakukan setelah ia menerima evaluasi kinerja yang buruk dari petugas Pelatihan.

Di dalam Facebooknya ia mengoceh dan menyatakan sikapnya bahwa ia bersumpah akan membalas dendam pada LAPD. "Saya akan melakukan perang dengan setiap orang yang berseragam LAPD apakah mereka sedang bertugas atau tidak," tulis Dorner. "Anda sekarang akan menjalani kehidupan sebagai mangsa."

Korban pertama Dorner ini adalah Monica Quan 28 tahun dan tunangannya, Keith Lawrence, 27, keduanya ditembak dari jarak dekat di dalam mobil Lawrence di tempat parkir pada sebuah kompleks kondominium di Irvine. Quan adalah putri pensiunan LAPD Kapten. Randal Quan, yang mewakili Dorner pada kasus banding pemecatannya.

Dorner juga menembak Polisi Riverside Petugas Michael Crain dan melukai serius rekannya, Andrew Tachias, sebelum melarikan diri ke Big Bear Lake, di mana ia meninggalkan pickup-nya di jalan dekat resor ski Bear Mountain dan Snow Summit sebelum berlindung di sebuah kondominium kosong .

Lima hari kemudian, pada 12 Februari, pasangan yang memiliki kondominium tiba dan disambut oleh Dorner yang tidak dicurigainya, mengikat mereka dan melarikan diri dengan mobil mereka.
Pasangan ini berhasil membebaskan diri dan memanggil 911 yang dengan cepat membawa pihak berwajib kepada Dorner. Sebuah kejar mengejar dengan kecepatan tinggi pun terjadi menuruni gunung di Jalan Bebas Hambatan 38, yang dibumbui tembak menembak antara Dorner dan Pengawas dari US Fish and Game yang pertama kali menemukan Dorner.

Pengejaran berakhir setelah Dorner berbelok dari jalan raya ke daerah resor Seven Oaks, di mana ia bersembunyi di dalam kabin kosong di Seven Oaks Road, dan dalam kejar mengejar ini Dorner menembak mati Deputy Sherrif San Bernardino County, Yeremia Mackay dan mengakibatkan Deputi Alex Collins juga terluka parah dalam aksi tembak menembak itu.

1412449789240314384
1412449789240314384
Sumber : http://images.enstarz.com/

Sepasukan polisi lalu menembakan gas air mata ke dalam kabin dalam upaya membuat Dorner keluar dan menyerah, tapi ledakan gas air mata menyulut terjadinya kebakaran pada kabin itu, dan sebuah tembakan tunggal terdengar dari dalam kabin beberapa menit berikutnya, kemudian amunisi dalam kabin itu mulai berledakan. "Karena amunisi berledakan, petugas pemadam kebakaran tidak dapat mendekati bangunan untuk memadamkan api," kata Riverside County Coroner Wakil Investigator Jeff Lewison dalam laporannya.

San Bernardino County Sheriff pada hari Jumat, 3 Oktober 2014, merilis laporan otopsi dari Christopher Dorner, berdasarkan temuan Departemen Koroner Riverside County yang menegaskan apa yang diungkapkan San Bernardino County Sheriff Coroner tak lama setelah 28 Maret 2013, yang hasilnya : Dorner, usia 33 tahun, dari La Palma, meninggal karena luka akibat menembak dirinya ke kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun