Kehidupan di bumi mungkin akan terhapus pada 16 Maret 2880 karena sebuah asteroid besar yang meluncur menuju Bumi dan para ahli tidak tahu bagaimana untuk menghentikannya. Sebuah Asteroid bernama 1950 DA, sebuah batuan berdiameter sekitar tiga perempat mil atau 1100 m berjalan dengan kecepatan relatif 15 km per detik meluncur menuju Bumi. [caption id="" align="aligncenter" width="380" caption="Sumber : dailymail.co.uk"][/caption] Asteroid 1950 DA ditemukan pada tanggal 23 Februari 1950. Diamati selama 17 hari dan kemudian menghilang dari pandangan selama setengah abad, kemudian, sebuah objek ditemukan pada 31 Desember 2000 diyakinii sebagai 1950 DA yang lama hilang. Pengamatan Radar dilakukan di Goldstone dan Arecibo pada 03-07 Maret 2001, ketika asteroid mengarah mendekati bumi pada jarak 7,8 juta km (jarak 21 kali lebih besar dari yang memisahkan Bumi dan Bulan). Pantulan Radar mengungkapkan asteroid ini berupa bulatan sedikit asimetris dengan diameter rata-rata 1,1 km sedangkan pengamatan optik menunjukkan asteroid berotasi sekali setiap 2 jam, tingkat putaran tercepat kedua yang pernah diamati untuk sebuah asteroid seukurannya. Sebuah batuan berdiameter 1100 meter dan berotasi satu kali setiap dua jam, seharusnya pada tingkat ini batu tersebut pecah dan akhirnya hancur, akan tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda demikian dan rotasinya sangat cepat sehingga 1950 DA mengalami gravitasi negatif. Ketika pengukuran radar berpresisi tinggi disertakan dalam memecahkan masalah orbitnya yang baru, ditemukan adanya suatu potensi besar bahwa asteroid itu akan sangat dekat dengan Bumi pada tanggal 16 Maret 2880. Analisa yang dilakukan oleh Giorgini dkk. dan dilaporkan dalam jurnal Science "Asteroid 1950 DA's Encounter With Earth in 2880: Physical Limits of Collision Probability Prediction" tanggal April 5, edisi 2002 menentukan kemungkinan benturan yang terjadi paling banyak 1 dalam 300 dan mungkin bahkan lebih besar, berdasarkan pada apa yang diketahui sejauh ini tentang asteroid tersebut. [caption id="" align="aligncenter" width="634" caption="Sumber : dailymail.co.uk"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H