Mohon tunggu...
Achmad faizal
Achmad faizal Mohon Tunggu... -

Sosiologi Universitas Hasanuddin. Dapat berkorespondensi melalui achmadfaizalxxx@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Farag Fouda dan Sejarah Islam Politik yang Kelam

16 Januari 2018   10:17 Diperbarui: 16 Januari 2018   11:15 3103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Achmad Faizal

Judul Buku          : Kebenaran yang Hilang (Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah Kaum  Muslim)

Penulis                 : Farag Fouda

Penerjemah       : Novriantoni

Edisi                       : Cetakan II, Agustus 2008

Penerbit              : Yayasan Wakaf Paramadina bekerjasama dengan Penerbit Dian Rakyat

Tebal Buku          : 198 Halaman

Sebelum masuk menengok bagaimana konten dari buku (kontroversial) ini, ada baiknya sebagai pengantar, kita berkenalan dengan siapa penulisnya yang juga dinilai cukup kontroversial di negara asalnya. 

Dia adalah Farag Fouda (1945-1992), seorang intelektual (sekuler), aktivis HAM, dan penulis Mesir. Ia terkenal dengan gagasan - gagasan kritis dan sarkasnya terhadap gerakan fundamentalisme/revivalisme islam khususnya di Mesir. 

Yang membuat namanya naik daun adalah peristiwa kematiannya yang berakhir diujung peluru panas. Ia ditembak mati oleh 2 pria bertopeng yang belakangan diketahui merupakan aktivis Jamaah Islamiyah, tepat di depan kantornya di Madinat al-Nasr, Kairo pada 8 Juni 1992.

Jika ditelusuri apa sebab musabab peristiwa tersebut terjadi, maka kita akan menemukan kaitan yang erat dengan fatwa sekelompok Ulama Al - Azhar yang keluar beberapa hari sebelum peristiwa tragis tersebut. Isi fatwa tersebut menyatakan bahwa Farag Fouda telah divonis murtad sebab pikiran dan tulisannya dinilai telah menghujat agama dan karenanya ia dinyatakan telah keluar dari islam. Ini berarti ia adalah musuh islam dan konsekuensinya adalah halal darahnya. Labelisasi halal berarti boleh dibunuh. Maka dokumen inilah yang menjadi titik keberangkatan para pembunuh Farag Fouda.[1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun