23 Agustus,Â
di Halte kita duduk menunggu, berangkat secepat mungkin, semampumu, bisikmu. Â
Di Halte, ada yang datang - ada yang berangkat. Lihat, siapa yang tak gelisah tanpa jemputan ?
Di Halte, semenit menjelma sejam. Tetapi, kata pulang memangkasnya menjadi sedetik.
Ditempat pemberangkatan ini, jemputan terbaik bernama rindu.Â
Dengannya kita tak akan pernah benar benar pergi, Â sebab, di hatimu rindu menggema seperti bunyi lonceng para biksu, bisikmu pelan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!