Get a SOY, Enjoy The Soy and Feel The Joy !! itulah slogan yang dipopulerkan oleh produk “a SOY”, sebuah merek dagang dari produk hasil kreativitas mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang tergabung dalam Program Kreatifivitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan dengan judul proposal “a SOY” Selai Ampas Tahu Multirasa, Pemanfaatan Produk Samping Makanan Berbasis Kedelai. Tim ini beranggotakan Ahmad Muhaimin Alfarisy (19, Pembangunan Wilayah UGM 2010), Dian Purnami Handayani (19, Teknik Kimia UGM 2010), Friestisya Blorindayoga Hariandrie (19, Teknik Kimia UGM 2010), Mudrikah (20, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM 2010) serta Ristiani Puji Lestari (18, Akuntansi UGM 2010).
Produk dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah berupa Selai yang diolah dengan bahan dasar berupa Ampas Tahu. Ketua PKM ini (alfarisy) menuturkan bahwa ide ini bermula ketika SMA dia berjualan susu kedelai dan melihat ampas kedelai sering terbuang sia-sia, begitu pula dengan ampas tahu. Setelah kemudian dicari literaturnya, ternyata kandungan gizinya masih cukup tinggi. Dari sanalah dia kemudian mencari solusi untuk memanfaatkan produk samping makanan tadi menjadi panganan yang lebih ekonomis dan bernilai jual tinggi, hingga kemudian lahirlah produk “a SOY” pertama kali pada tanggal 28 February 2012.
“a SOY” kini dijual dalam bentuk roti bakar dengan merk dagang sama dengan merek selainya, yakni “a SOY, Roti Selai Kedelai”. Sejauh ini, a SOY dijual dalam 4 rasa yakni rasa apel, guava, pisang, dan cokelat susu. Akan tetapi dalam perkembangannya nanti, direncanakan untuk segera meluncurkan produk a SOY dengan rasa baru seperti blueberry, mocca, sirsak, dan beberapa rasa oreintal lainnya. Semua rasa yang dijual merupakan perpaduan antara buah asli dengan ampas tahu sehingga dapat dipastikan mengandung gizi yang tinggi, padat serat,serta kandungan vitamin yang terutama berasal dari buah-buahan yang dipadukan.
Roti bakar a SOY kini dijual dengan harga Rp. 1.500,00 per potongnya dan dapat ditemukan di kantin kejujuran sekretariat BEM KM Geografi, juga sesekali di Kantin Kejujuran Sekretariat Jamaah Muslim Geografi. Ketua Tim yang juga staf kaderisasi Jamaah Muslim Geografi ini menuturkan bahwa penjualan kini telah mencapai omzet 1,8 juta rupiah jika termasuk residu. Sedangkan jika tidak termasuk residu adalah 1,5 juta untuk satu bulan pertama penjualan. Ini adalah angka yang cukup besar menurutnya.
Selain dijual di lingkungan Fakultas Geografi, roti bakar “a SOY” juga dapat ditemukan di Jurusan Teknik Kimia UGM, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta Fakultas Teknologi Pertanian, serta di beberapa fakultas di Kamus Universitas Negeri Yogyakarta.Harapan yang diusung Tim PKM ini adalah mampu melaju ke PIMNASdenganmembawa pulang emas pertama kali untuk fakultas Geografi. Akan tetapi perjuangan YoungEntrepreneur Gadjah Mada ini tidak akan berhenti di sana. “ke depannya kami akan benar-benar mengembangkan produk pangan yang berkualitas dan mengembangkan usaha kami ini. kalau bisa, sampai menjadi produsen roti yang tak kalah dengan merek-merek terkenal” tutur dian, salah satu anggota tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H