Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Pelangi

6 Desember 2022   10:17 Diperbarui: 6 Desember 2022   10:38 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Sumber : Lovepik)

Kau yang memeluk luka walau semakin menganga
Menggenggam duri dusta walau nestapa
Menahan perih tanpa merintih
Hanya berbalut seulas senyum walau pedih

Kau lukis warna pada kanvas hitam
Tapi indah tak terlihat
Bagai pelangi dalam gelap malam
Tiada garis atau semburat

Kau hanya diam terpaku
Menanti hitam menjadi putih
Walau hati makin membeku
Sampai akhirnya kau lelah, menyerah, dan pasrah

Baca juga: Cerita Siang Ini

Kau simpan pena cintamu pada relung hati terdalam
Tak ada lagi melukis pelangi
Dan kau pergi mencari hujan
Berharap kau temukan pelangi pada langit biru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kita Adalah

Baca juga: Bidadariku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun