Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Kecil dan Hujan

6 November 2022   08:40 Diperbarui: 6 November 2022   14:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Sumber : wallpaperbetter.com)

Seorang gadis kecil
Berjalan sendiri tanpa arah dan pijakan
Disapanya pagi
Disembunyikannya duka laranya
Tak dihiraukannya kicauan burung

Walau langit semakin gelap tertutup awan kelabu
Dia terus berjalan ditemani hembusan angin
Diiringi irama gemeretuk musik guntur

Bulir demi bulir menetes dari langit
Gadis kecil itu diam terpaku
Menikmati tiap tetes hujan
Menari berlatarkan panggung serabut kilat yang mengukir langit

Ditengadahkannya kedua tangannya
Pada hujan, diadukannya segala resahnya
Dikeluarkannya derai air matanya
Seiring semakin derasnya hujan

Baca juga: Hujan Pertama

Kala hujan selesai tunaikan tugasnya
Gadis kecil itu mengusap wajahnya
Disambutnya pelangi dengan senyum
Dengan doa dan keyakinan diri
Dilanjutkannya perjalanan panjangnya
Tuk raih cita dan cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Hening Itu Kamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun