Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Trik Marketing ala Penjual Sayuran

17 Oktober 2022   12:14 Diperbarui: 17 Oktober 2022   13:00 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penjual sayur di pasar (korankaltara.com)

Salah satu kebutuhan rutin rumah tangga adalah sayur-mayur. Apalagi sayuran merupakan makanan sehat dan bergizi karena mengandung berbagai vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Berbagai macam sayuran itu bisa diolah menjadi menu favorit seperti sayur sop, sayur bening, sayur asem, sayur lodeh, tumis, cap cay, lalapan, dan masih banyak menu lainnya. 

Kita bisa berbelanja sayuran di berbagai tempat seperti pasar tradisional, supermarket, warung, penjual sayur keliling, atau dari hasil kebun sendiri. Ada beberapa alasan orang dalam memilih tempat untuk berbelanja sayuran, seperti dari segi kualitas, harga, kelengkapan pilihan sayuran, atau lokasi tempat tersebut. 

Frekuensi berbelanja masing-masing orang pun bervariasi, ada yang belanja sayuran setiap hari, tiga hari sekali atau seminggu sekali. Dan biasanya mereka punya tempat langganan untuk berbelanja.

Baca juga: Meraih Mimpi

Saya sendiri belanja sayuran setiap hari agar selalu mendapat sayuran yang segar. Ada dua warung tempat langganan saya membeli sayur. Alasan saya memilih kedua tempat itu sebagai langganan adalah karena pilihannya banyak, harganya murah, lengkap dan tempatnya nyaman.

Ada sesuatu yang lain di salah satu tempat langganan sayur saya, yaitu dia selalu memberi bonus kepada pembelinya, entah itu daun kemangi, daun bawang, seledri, cabe, tomat, bayam, kangkung, terong, kacang panjang, atau kecambah. Semakin banyak nominal belanja kita, maka bonusnya semakin banyak. Apalagi kalau belanjanya pada malam hari, maka bonusnya bisa berlipat-lipat.

Pernah saya tanya kepada penjualnya mengapa dia selalu memberi bonus kepada pembeli. Alasannya sederhana, daripada sayurannya tidak habis dan layu atau busuk kalau untuk keesokan harinya lebih baik dia berikan kepada pembeli. Tidak heran kalau warungnya selalu ramai pembeli sejak pagi hingga malam hari. Dan memberi bonus akhirnya juga ditiru oleh penjual sayur lainnya yang berada di sekitarnya walaupun bonus sayurannya tidak sebanyak langganan saya itu.  

Tanpa disadari oleh penjual, sebenarnya dia telah menerapkan trik marketing untuk meningkatkan penjualannya. Dengan adanya bonus, maka pembeli lebih tertarik untuk berbelanja di tempat itu. 

Walaupun sebenarnya harga sayurannya relatif lebih mahal dibandingkan warung langganan saya yang satunya. Trik marketing atau strategi pemasaran ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan penjualannya, seperti memberikan diskon, stok terbatas, memberikan produk gratis, meluncurkan produk baru, dan strategi-strategi lainnya. 

Baca juga: Cinta Pertamaku

Trik marketing memang tidak dipelajari oleh penjual tradisional, tapi secara tidak langsung mereka telah menerapkan trik marketing dalam meningkatkan penjualan produknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun