Kupungut kepingan-kepingan kisah yang tercecer
Kurangkai jadi kenangan apik
Kutulis ceritanya dengan sisa tinta semalam
Hingga hanya keindahan dan ketulusan yang membekas di benak
Berpuluh peluh tak pernah dikeluh
Beribu gundah tak pernah digaduh
Berkorban tanpa mengharap pujian
Dalam hatinya teruntai bait-bait doa
Meski bahagia belum sempat diteguk
Rela menahan segala dahaga kesedihan
Bahkan terkadang tersungkur
Tapi seulas senyum selalu hiasi wajah lelahnya
Meski terpendam penat yang mengendap
Tuturnya utarakan kebijakan dan kebajikan
Ajarkan makna hidup yang sesungguhnya
Meski langkah terkadang goyah
Tetap tangguh tanpa kata menyerah
Ayah...
Kaulah pahlawanku
Cinta pertama dalam hidupku
Dari keringatmu tapakku bisa melangkah
Tarakan, 14 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H