Tentang seseorang yang ingin menyerah
Wajah tuanya terlihat begitu lelah
Hatinya memendam amarah
Serasa ingin menumpahkan air mata darah
Pada semesta dia bercengkerama
Pada reranting kering yang tak lama lagi patah
Pada dedaunan yang mulai layu menguning
Pada tanah tandus yang lama tak tersentuh rintik hujan
Hanya kepada-Nya dia berkesah
Tentang anak yang dulu jalannya dipapah
Kini abai dan selalu membantah
Tak lagi peduli dengan segala titah dan petuah
Seorang diri tertatih-tatih
Hatinya begitu terluka dan merintih
Tiada lagi genggaman tangan yang menguatkan
Sang puan telah meninggalkannya dalam kesendirian
Lelaki yang bergelar ayah itu
Hanya bisa pasrah pada Sang Kuasa
Walau hati bagai teriris sembilu
Tetap melangkah meraih asa yang masih tersisa
Tarakan, 27 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H