Program Bina Desa Pemuda Peduli sudah berjalan hampir 4 tahun lebih dalam prosesnya. Sepanjang tahun 2021 meski sempat terkendala pembatasan sosial yang terjadi akibat pandemi yang masih berlansung hingga kini, Kunjungan rutin ke desa binaan Pemuda Peduli tetap dilakukan. Tercatat, 18 kunjungan dilakukan ke 2 desa yaitu Ciberes dan Sirnajaya sebanyak 18 kali.
Dalam Rapat Kerja Pemuda Peduli yang diadakan pada tanggal 2 Desember lalu, Bina Desa merupakan salah satu program yang mengalami banyak perkembangan. Terbukti dalam pelaporan, tercatat sebanyak 400 orang lebih mendaftar sebagai relawan pengajar di Program Bina Desa.
Dede Nurheliza, Senior Staff Program Bina Desa mengungkapkan Pandemi yang terjadi hadir sebagai tantangan yang dihadapi Bina Desa sepanjang berjalannya di tahun 2021.
“Efektivitas dari pengajaran masih cukup bagus meskiupun Blended Learning yang dilakukan. Terlebih lagi, beberapa waku lalu sempat full online karena kondisi PPKM yang tinggi. Anak-anak di desa masih semangat dan antusias, jadi dua hal yang terus ngedorong kita untuk terus melakukan pengajaran” Tutur Dede.
Terakhir, ia mengungkapkan beberapa evaluasi serta inovasi yang diadakan di dalam Program Bina Desa untuk tahun 2022 mendatang.
“Persiapan Volunteer yang lebih matang untuk pengajar yang ikut di tiap-tiap pengajaran yang baik secara online ataupun offline, karena ini berkesinambungan menjadi pekerjaan rumah BinDes kedepannya. Dan di tahun 2022 nanti, kita menargetkan penambahan desa binaan baru di dalam program ini dan adanya program untuk orangtua dalam melakukan parenting bagi anak-anak yang sudha mulai berjalan di bulan ini” Pungkas Dede saat dijumpai seusai Rapat Kerja yang dilaksanakan di Hotel De Laxston, Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H