Hari ini pada tanggal 03 Juni 2022 saya telah rampung membaca sebuah novel karya dari Ryan Graudin yang berjudul The Walled City.
Di dalam novel tersebut membahas sebuah kota kecil bekas benteng dengan tembok tinggi yang mengelilinginya.
Kota kecil tersebut tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat yang kemudian membuatnya tak tersentuh oleh hukum, sehingga menjadikannya tempat yang sangat cocok bagi berbagai macam jenis kejahatan untuk tumbuh dan berkembang, seperti contohnya: Gengster, peredaran narkoba, hingga perdagangan manusia/perbudakan.
Hal ini kemudian membuat saya bertanya-tanya, apakah kota seperti ini benar-benar ada atau pula pernah ada?
Dan betapa beruntungnya saya ketika di akhir novel tersebut sang penulis (Ryan Graudin) memberikan sebuah petunjuk dengan menceritakan sumber inspirasinya, di bagian akhir novel The Walled City itu Ryan menyebut nama Hongkong yang kemudian saya manfaatkan untuk mencari informasi untuk menjawab segala macam pertanyaan dan rasa penasaran yang berkecamuk.
Sekitar 15 menit saya mencari dan membaca dengan memanfaatkan mesin pencarian pada smartphone yang saya punya, berbekal kata kunci "Hongkong The Walled City" pada akhirnya saya menemukan apa yang saya cari, di beberapa situs/website telah mengulas tentang sebuah kota bernama Kowloon dengan julukan Walled City.
Kota Kowloon berada di bawah wilayah Hong Kong dan berdasarkan fakta yang saya temukan mengatakan jikalau pada tahun 1989 kota tersebut sempat menjadi kawasan terpadat di dunia.
Di banyak artikel yang saya baca menjelaskan tentang luas kota kowloon yang hanya sekitar 2.600 meter persegi, Kowloon Walled City menjadi rumah bagi setidaknya 55.000 jiwa dan menampung 350 tumpukan bangunan. Rata-rata satu bangunan memiliki 10 sampai dengab 14 lantai dan diisi oleh 10.700 rumah. Hal itulah yang membuat kawasan ini menjadi tempat paling padat penduduk di dunia.
Di lansir dari atlas obscura (majalah online dan perusahaan perjalanan yang berbasis di Amerika, menyuguhkan katalog tujuan perjalanan yang tidak biasa dan tidak jelas melalui konten yang dibuat oleh pengguna) Kowloon The Walled City memiliki ratusan lorong yang luasnya hanya 2 langkah orang dewasa. Beberapa terowongan di area kota ini tertutup, karena tertimbun sampah yang dibuang warga setempat.
Aturan dan hukum tidak berlaku di sini yang dengan kata lain membuat kota ini sangat srategis bagi titik berkumpul dan tumbuhnya para pelaku kejahatan. Dikuasai oleh para anggota mafia kejam, mucikari dan pengedar obat-obatan terlarang menambah kesan mengerikan pada kota ini yang pada akhirnya membuat Kota kowloon memiliki julukan selain "The Walled City" yaitu "Hak Nam" yang pada bahasa Kantonis (Bahasa sehari-hari di Hong Kong) berarti kota kegelapan.
Pada abad Ke-19 Inggris melakukan berbagai macam cara untuk memaksa pemerintah cina agar menyerahkan semenanjung Kowloon selama 99 tahun untuk kemudian dimanfaatkan oleh inggris sebagai wilayah perdagangan dan pusat kekuatan Inggris di Asia. Akan tetapi dalam perjanjiannya, Inggris bersedia menunda penguasaan kota sampai mereka sukses mewujudkan pemerintah kolonial yang terorganisir dengan baik, hal ini yang kemudian membuat kota kowloon semakin terbengkalai dan mulai terlupakan. Beberapa tahun kemudian sampailah tiba waktunya pemerintah Inggris untuk berkuasa, di dapati kota kowloon menjadi wilayah berantakan yang tidak taat hukum, hal ini membuat pemerintah Inggris meminta pertanggungjawaban dari pemerintah China untuk membereskan kekacauan tersebut.
Saat perang dunia Ke-II pecah Inggris kemudian meninggalkan dataran China dan membiarkan kota Kowloon begitu saja, pada tahun 1933 sengketa panjang Inggris dengan China pun berakhir dengan perjanjian yang di inisiasi oleh pemerintah Inggris dan otoritas China. Akhirnya Kota Kowloon membangun hukumnya kembali sehingga membuat banyak penduduk setempat mulai meninggalkan daerah tersebut. Banyaknya bangunan yang dihancurkan oleh pemerintah China  untuk mengantisipasi kembalinya penduduk ilegal agar tidak kembali menempati daerah tersebut dan membuat seiring berjalannya waktu era Kowloon The Walled City pun perlahan-lahan mulai berakhir, dan kini kota Kowloon telah menjadi kawasan dengan pusat perbelanjaan murah meriah, serta dihiasi taman yang indah dan ramah bagi anak-anak.
Yang tersisa dari era kelam kowloon hanyalah meriam-meriam peninggalan abad-19 yang dimanfaatkan oleh pemerintah setempat sebagai bagian dari wisata edukasi sejarah, membuat kota ini menjadi destinasi wisata wajib bagi setiap turis yang datang ke Hong Kong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H