Mohon tunggu...
Al Faridzie
Al Faridzie Mohon Tunggu... Penulis - Penulis puisi dan cerpen

Menulis untuk kebenaran dan berkarya untuk kebebasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pandemi Sabun Mandi

26 Mei 2020   22:00 Diperbarui: 26 Mei 2020   22:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam setiap teguh yang bergemuruh.
Memecah ombak dengan suara yang menggetarkan tubuh.
Riuh ricuh laku manusia tak lagi merengkuh.
Masing-masing insan yang kini tersibukkan oleh jalan pikirnya sendiri.
Tentang sebuah pandemi yang tak sudi menampakkan jati diri.
Tentang sebuah konspirasi dan kehancuran ekonomi.
Kami panik, hilang arah entah kemana angin akan membawa raga mengembara.
Hingga perlahan kami mati terbunuh opini yang muncul di televisi seperti iklan sabun mandi.
"Menjadikan tubuh bersih, suci, tanpa kuman dan kesalahan"
Kemudian sampailah pada fase dimana teriakan manusia yang kelaparan dianggap sebagai sebuah pemberontakan.
Lantas apa yang harus kami lakukan?
Coba jelaskan?
Coba jelaskan?
Coba jelaskan?
Dan coba selesaikan!

Al faridzie
25 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun