Mohon tunggu...
Al Faridzie
Al Faridzie Mohon Tunggu... Penulis - Penulis puisi dan cerpen

Menulis untuk kebenaran dan berkarya untuk kebebasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Teruntuk Kita yang Lelah

21 Mei 2020   22:28 Diperbarui: 21 Mei 2020   22:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk kita yang lelah.
Lelah dalam luka yang menyakitkan.
Lelah dalam kepatahan  yang menjatuhkan.
Dan lelah dalam segala realita yang mengekang, dan tak pernah memberi kita ruang kebebasan.
Maka selamat datang untuk kita dalam fakta-fakta kehidupan.
Kehidupan yang selama ini telah menanti sembari bersembunyi, menunggu kita sedari masa bayi hingga beranjak dewasa hanya sekedar untuk menampakkan diri.
Kini kita telah merasakannya, merasakan hadirnya seolah ia datang dan berkata.
"Hey, manusia yang sedang beranjak dewasa. Perkenalkan, aku adalah wujud lain dari kehidupan yang selama ini telah engkau kenal, mulai saat ini kalian akan mulai belajar kembali tentang bagaimana menyikapi diriku tanpa bisa berharap pada belas kasihan orang lain."
Teruntuk kita yang lelah.
Boleh waktu memaksa menyerah.
Boleh pula waktu menambah berat beban hidup kita di setiap detiknya.
Tapi jangan sampai kita mati sia-sia.
Karena pagi telah menanti kita di ke keesokan hari dengan cahayanya yang jingga nan indah.
Semoga kita bahagia.

Al faridzie
21 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun