Teruntuk kita yang lelah.
Lelah dalam luka yang menyakitkan.
Lelah dalam kepatahan  yang menjatuhkan.
Dan lelah dalam segala realita yang mengekang, dan tak pernah memberi kita ruang kebebasan.
Maka selamat datang untuk kita dalam fakta-fakta kehidupan.
Kehidupan yang selama ini telah menanti sembari bersembunyi, menunggu kita sedari masa bayi hingga beranjak dewasa hanya sekedar untuk menampakkan diri.
Kini kita telah merasakannya, merasakan hadirnya seolah ia datang dan berkata.
"Hey, manusia yang sedang beranjak dewasa. Perkenalkan, aku adalah wujud lain dari kehidupan yang selama ini telah engkau kenal, mulai saat ini kalian akan mulai belajar kembali tentang bagaimana menyikapi diriku tanpa bisa berharap pada belas kasihan orang lain."
Teruntuk kita yang lelah.
Boleh waktu memaksa menyerah.
Boleh pula waktu menambah berat beban hidup kita di setiap detiknya.
Tapi jangan sampai kita mati sia-sia.
Karena pagi telah menanti kita di ke keesokan hari dengan cahayanya yang jingga nan indah.
Semoga kita bahagia.
Al faridzie
21 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H