sosial untuk mempromosikan sanggar tari lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu sanggar tari dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital sebagai sarana promosi, memperluas jangkauan audiens, serta meningkatkan minat masyarakat terhadap seni tari. Harapannya, pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sanggar tari, memperkenalkan karya seni lokal, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan seni budaya.Program KKN ini dilaksanakan di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, yang dikenal dengan potensi wisata, kerajinan lokal, dan sanggar tari yang memiliki nilai seni budaya yang tinggi. Namun, hingga saat ini, potensi tersebut belum sepenuhnya dimaksimalkan. Menyikapi tantangan dan peluang tersebut, kami dari kelompok KKN R16 memutuskan untuk memberikan pelatihan media sosial kepada pelaku UMKM dan sanggar tari di desa ini. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu mereka memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang efektif, sehingga produk lokal dan kegiatan seni budaya, termasuk sanggar tari, dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan keberlanjutan seni di Desa Warugunung.
Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN R16 Sub Kelompok 7 Untag Surabaya 2024 dengan Dosen Pembimbing Novi Andari S.S., M.Pd. dari Prodi Satra Jepang menyelenggarakan pelatihan mediaMedia sosial adalah platform berbasis internet yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan membangun hubungan sosial secara daring. Pengguna dapat membuat dan menyebarkan berbagai jenis konten, seperti teks, gambar, video, dan audio, yang dapat diakses oleh orang lain dalam jaringan mereka atau publik secara luas. Media sosial juga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, di mana pengguna bisa memberikan komentar, menyukai, atau berbagi konten yang diterima, menciptakan lingkungan yang lebih interaktif dan dinamis.
Selain sebagai sarana untuk berkomunikasi, media sosial kini juga digunakan untuk berbagai tujuan lainnya, seperti pemasaran, promosi, edukasi, dan hiburan. Banyak bisnis, organisasi, dan individu memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk, layanan, atau ide kepada audiens yang lebih luas, meningkatkan visibilitas, serta membangun hubungan dengan pelanggan atau pengikut. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menjangkau audiens global dan meningkatkan engagement dengan masyarakat.
Dalam era globalisasi yang semakin maju, penting bagi masyarakat desa untuk memanfaatkan teknologi dan sumber daya lokal secara inovatif guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Salah satu contoh yang menginspirasi dapat ditemukan di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, di mana mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah mengadakan pelatihan media sosial untuk promosi sanggar tari. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pengelola sanggar tari memanfaatkan platform digital sebagai sarana efektif dalam memperkenalkan seni tari dan menarik lebih banyak minat dari masyarakat.
Â
Pelatihan media sosial untuk promosi sanggar tari memiliki manfaat ganda, baik dalam hal promosi seni budaya maupun pengembangan ekonomi lokal. Dengan pelatihan ini, para pengelola sanggar tari dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan karya seni mereka, mengunggah video pertunjukan tari, serta memberikan informasi mengenai jadwal dan kegiatan sanggar. Harapannya, dengan penggunaan media sosial yang optimal, sanggar tari dapat menjangkau audiens yang lebih luas, menarik perhatian wisatawan dan masyarakat umum, serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan seni yang mereka selenggarakan, yang pada gilirannya dapat mendukung perkembangan ekonomi dan budaya di desa tersebut.
Pelatihan media sosial untuk promosi sanggar tari yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi yang sangat efektif. Warga desa yang mengikuti pelatihan tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang cara memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan seni tari, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan. Dengan keterampilan ini, pengelola sanggar tari dan masyarakat sekitar memiliki peluang untuk meningkatkan visibilitas sanggar mereka, menjangkau audiens yang lebih luas, dan menarik minat lebih banyak peserta atau pengunjung. Selain itu, pelatihan ini dapat membuka peluang baru untuk menciptakan usaha berbasis seni yang berpotensi meningkatkan ekonomi lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI