[caption caption="Edi/Gloria | sumber: bulutangkis.com"][/caption]Setelah kalahnya Bayu Pangisthu dari Xue Song, pemain muda asal China yang minggu lalu mengalahkan Chen Long dan melaju hingga semifinal All England 2016 menjadikan Indonesia tak menyisakan wakil di sektor tunggal Putra di Swiss Open 2016 yang digelar minggu ini hingga hari minggu, 20 Maret 2016. Bayu kalah dua set langsung dengan 16-21 11-21.Â
Ini seharusnya menjadi pelajaran khusus buat PBSI yang memang sedang memperbaiki sektor tunggal putra. Kita melihat bulan lalu Anthony Ginting, Ihsan Maulana dan Jonatan Christie bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka di Asia Championships 2016 atau Kualifikasi Thomas Uber Cup 2016 di India. Namun, lagi-lagi mereka menjadi labil ketika bertanding di Turnamen bulu tangkis tertua di dunia yaitu All England. Anthony kalah di Kualifikasi, sedang Ihsan kalah di final kualifikasi dengan Jonatan lalu Jonatan kalah di babak pertama melawan Kento Momota. Selain 3 pemain muda yang bisa diandalkan tersebut, Indonesia memiliki pemain yang cukup baik seperti Firman Abdul Kholik dan Bayu Pangisthu. Namun mereka juga sangat labil dan tidak bisa berkembang. Mereka harus terus diberi motivasi agar kedepannya bisa tampil maksimal di ajang-ajang dunia baik level Grand Prix hingga Super series Premier.
Lalu pasangan Edi Subaktiar/Gloria Widjaja juga kalah di babak kedua di Swiss Open 2016 ini melawan LIAO Min Chun/CHEN Hsiao Huan asal Chinese Taipei dengan rubber set 24-26 21-14 19-21. Dengan kalahnya pasangan ini Indonesia otomatis tidak menyisakan satu wakilpun di Swiss Open 2016 ini.Â
Melihat performa yang sangat labil dari Edi/Gloria ini sepertinya menuntut PBSI untuk membongkar pasang lagi pasangan ganda campuran mereka. Selain Pasangan Permanen yang memang sudah baik yaitu, Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby di ganda campuran pasangan lainnya masih belum konsisten dalam pertandingan. Ada Ronald/Melati yang kemarin kalah di babak pertama di Swiss Open 2016 ini kemudian ada pasangan Riky/Richi yang sempat dipecah karena prestasi mereka yang kosong di 2015. Sepertinya 3 pasangan ini harus dibongkar pasang lagi untuk lebih sejajar dengan Praveen/Debby sebagai penerus Owi/Butet.
Yang jelas, dari sekian banyak pemain yang ada di pelatnas tentunya PBSI lebih tahu kondisi mereka dan dengan siapa mereka dipasangkan. Kita hanya berharap semoga mereka lebih baik di pertandingan berikutnya. Terus dukung atlet kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H