Mohon tunggu...
M. farhan al akbar
M. farhan al akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bachelor student

Mahasiswa psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Keraguan Descartes: Mencari Kepastian Melalui Proses Penyelidikan Bernalar

12 Januari 2024   14:57 Diperbarui: 12 Januari 2024   15:28 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rene Descartes, seorang filsuf dan matematikawan Prancis pada abad ke-17, dikenal bukan hanya karena kontribusinya dalam bidang matematika dan filsafat, tetapi juga karena pendekatannya terhadap mencapai kebenaran melalui metode keraguan yang radikal. Teori keraguan Descartes melibatkan langkah-langkah kritis dalam mempertanyakan segala sesuatu yang dapat diragukan untuk mencapai dasar pengetahuan yang kokoh.

1. Metode Keraguan Radikal

Descartes memulai perjalanannya untuk mencari kebenaran mutlak dengan mengusulkan metode keraguan radikal. Ia mengajukan pertanyaan mendasar tentang kebenaran dari pengalaman indrawi, otoritas tradisional, dan bahkan eksistensinya sendiri. Tujuan utamanya adalah mencapai kepastian yang tak terbantahkan.

2. "Cogito, ergo sum" (Saya Berpikir, Maka Saya Ada)

Dalam upayanya untuk mengatasi keraguan, Descartes tiba pada suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan: bahwa pikirannya sendiri ada. Frasa terkenalnya, "Cogito, ergo sum," menekankan pentingnya akal bernalar sebagai landasan kepastian. Meskipun ia dapat meragukan segala sesuatu, ia tidak dapat meragukan keberadaan pikirannya yang meragukan.

3. Dualisme Substansial

Descartes membangun teori dualisme substansial, memisahkan dunia antara res cogitans (benda yang berpikir) dan res extensa (benda yang memperluas atau materi). Ia memandang tubuh sebagai entitas mekanis, sementara pikiran memiliki sifat yang tidak dapat diukur dan terbebas dari hukum fisika.

4. Membangun Fondasi Matematis dan Filsafat

Kontribusi besar Descartes juga melibatkan penyatuan geometri dengan aljabar, membentuk dasar geometri analitis. Pendekatan ini memungkinkannya menggambarkan fenomena fisika dengan menggunakan koordinat matematika. Ini mengilhami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.

5. Skepsis terhadap Empirisme

Descartes menunjukkan ketidakpercayaan terhadap pendekatan empiris untuk memperoleh pengetahuan, lebih memilih mengandalkan akal bernalar dan metode deduktif. Baginya, pengetahuan sejati diperoleh melalui ketidakraguan dan pemikiran rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun