Cita-cita menurut saya sebuah keinginan yang harus kita capai walaupun banyak rintangan-rintangan yang menunggu kita didepan sana. Semua orang pasti memiliki cita-cita dan cita-cita seseorang pasti berbeda-beda begitupun dengan saya. Saya waktu kecil kalau ditanya sama orang-orang saya ingin menjadi guru, tapi pada saat saya sudah berada dipondok pesantren saya tiba-tiba tertarik dengan dunia kesehatan kayak menantang saya untuk masuk dunia kesehatan.
Setelah itu saya mendiskusikan sama keluarga saya dan respon keluarga saya menyetujuinya sekali, kedua orangtua saya ingin saya menjadi dokter atau bidan, tetapi saya agak tidak tertarik saya berfikir kalau dunia kedokteran sepertinya saya tidak mampu melewati-melewatinya menurut cerita orang-orang dan kakak dari teman saya dia sangat tertekan, tapi kan cara berfikir orang berbeda-beda dan cara belajar mereka pun berbeda-beda, saya tertarik dengan keperawatan.
Untuk mewujudkan cita-cita sebagai perawat, saya harus menempuh pendidikan keperawatan terlebih dahulu. saya meneruskan pendidikan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dengan mengambil program studi D3 Keperawatan. Saya memilih karena akreditasnya yang sudah A dan UNUSA juga sudah memiliki 3 rumah sakit sendiri yaitu RSI A. Yani Surabaya, RSI Jemursari Surabaya, dan RSIA Nyi Ageng Pinatih Gresik. Dan setelah saya mengambil keputusan itu orang tua saya juga mendukung saya dan bicara kepada saya kuliah apa aja sama saja yang penting sungguh-sungguh. Orangtua saya selalu mendukung keputusan saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI