Rasulullah pun menyahuti dengan lembut "maukah kamu ikut dengan ku dan menjadi adik dari Fathimah binti Rasulillah?" sontak si anak pun menyadari bahwa orang yang berada di hadapannya adalah Rasulullah. Tanpa ragu, si anak langsung menjawab "iya Rasul, saya mau."Â
Singkat cerita, si anak tersebut langsung di perlakukan dengan baik oleh rasulullah. Beliau memberi pakaian baru, menghidangkan makanan-makanan, dan yang pasti beliau memberikan setuhan psikologis yang luar biasa kepada si anak tersebut.Â
Sejak saat itu, si anak tadi langsung tampil percaya diri di hadapan teman-teman sebayanya, dia hidup bahagia, dan bisa asyik bermain dengan teman-teman sebayanya. Seperti itulah Rasulullah mendidik, dan mengayomi umatnya, siapapun itu.Â
Nah, para guru BK khususnya, saya rasa cukup mengambil teori dari Rasulullah tadi, tak perlu repot-repot mencari teori-teori atau panutan-panutan barat, yang notabene tidak mencerminkan keislaman. Itu mungkin dari saya, sekali lagi, mari budayakan kembali tradisi islam kepada siswa-siswi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H