Mohon tunggu...
Alfarabi Maulana
Alfarabi Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Asal Cirebon, tapi daerah Sunda. Nulis sana-sini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa SD Butuh Pendamping yang Canggih

18 September 2020   10:12 Diperbarui: 18 September 2020   10:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu, dua, dan tiganya peran orang tua adalah sebagai guru, di samping sebagai pelindung, pengasuh, dan penanggung jawab kebutuhan lain, bagi anak. Tentu saja orang tua tidak bisa disebut dengan istilah tidak canggih apabila peran tersebut dilakukan dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab. Bahkan menurut saya sendiri, orang tua itu adalah keberadaan paling canggih bagi kehidupan anak.

Namun, kecanggihan yang tersematkan tersebut memiliki domain, kualitas, dan kapasitas yang berbeda. Kekurangan orang tua dalam literasi teknologi seharusnya menjadi antisipasi yang diperhitungkan bagi seluruh orang tua. Kekuatan pengetahuan dalam mengoperasikan alat-alat modern menjadi aset yang sangat diperlukan dalam masa pandemi di mana kegiatan pembelajaran dipaksa untuk dilaksanakan melalui media daring.

Siswa SD/sederajat yang juga termasuk dalam korban dari situasi darurat ini tentunya menjadi amat dirugikan. Jiwa anak-anak yang masih sangat senang bermain mungkin merasa gembira karena menganggap dirinya tidak perlu datang ke sekolah dan dapat bermain setiap hari, tetapi masa depan mereka yang terancam tidak dapat kita abaikan. 

Mereka membutuhkan para pendamping yang canggih untuk membantu mereka beradaptasi dengan situasi belajar yang baru dan terkesan mendadak. Bantuan yang diperlukan mulai dari manajemen waktu, penyediaan sarana untuk kelas daring, sampai pengoperasian alat-alat digital.

Manajemen waktu di situasi yang baru menjadi sangat penting bagi anak. Jika di sekolah, mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan disiplin waktu yang jelas. Entah itu dengan mengikuti teman-temannya atau mengikuti instruksi guru. Tapi pembelajaran jarak jauh menjadi hal yang baru bagi mereka. Orang tua seharusnya sadar bahwa kondisi di rumah dan di sekolah itu berbeda. Oleh karena itu, orang tua harus menerapkan disiplin waktu mengikuti jadwal pelajaran mereka di sekolah.

Hal ini juga dapat menjadi kesempatan bagi orang tua untuk menerapkan dan meningkatkan kedisiplinan di dalam keluarga. Dengan kebiasaan disiplin, hasil dari pembelajaran akan menjadi lebih sempurna.

Kelas jarak jauh tentunya tidak dapat dilaksanakan tanpa tersedianya perangkat yang diperlukan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Orang tua setidaknya memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akses bagi anaknya untuk menggunakan peralatan tersebut. Keterbatasan yang menimpa ekonomi keluarga secara bijak tidak sepenuhnya dapat menjadi alasan bagi orang tua untuk tidak memberikan akses tersebut.

Orang tua yang ekonominya tidak mampu pun harus berusaha mencari jalan menuju akses tersebut. Tentunya tidak dengan mencari jalan pintas/jalan terakhir seperti berhutang untuk membeli gawai atau laptop. Kita bisa berkonsultasi kepada pihak sekolah atau pemerintah setempat terlebih dahulu tentang kondisi ekonomi keluarga. Harapannya, mereka yang mengambil sebagian tanggung jawab atas kebijakan pendidikan punya solusi yang sudah disiapkan untuk menangani masalah tersebut.

Keahlian untuk mengoperasikan perangkat digital juga menjadi hal yang penting. Percuma apabila punya akses teknologi, akan tetapi hanya digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Sehingga para orang tua yang biasanya menggunakan gawai hanya untuk pemakaian sederhana, sekarang harus mulai mengeksplorasi berbagai fungsi dan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk pembelajaran daring.

Kita bisa membuat daftar perangkat lunak apa saja yang biasa digunakan dalam pembelajaran daring, atau bisa menanyakan kepada wali kelas siswa untuk memberikan informasi tentang hal tersebut. Kemudian kita bisa mencoba bereksperimen dengan tetangga atau orang tua siswa lain untuk mempelajari semua fungsi perangkat-perangkat tersebut tanpa sepengetahuan anak.

Anak akan lebih respek kepada orang tua yang memahami cara kerja teknologi modern. Mereka akan lebih mendengarkan perkataan dan perintah yang datang dengan rasa pemahaman yang sama. Lebih dari itu, situasi darurat ini akan menjadi salah satu momen meningkatkan kedekatan orang tua dan anak yang sebelumnya selalu tidak memiliki waktu bersama dikarenakan pekerjaan dan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun