Mohon tunggu...
Alfarabi Maulana
Alfarabi Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Asal Cirebon, tapi daerah Sunda. Nulis sana-sini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nulis Novel Itu Rada Gampang

15 September 2020   09:06 Diperbarui: 15 September 2020   09:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda termasuk orang yang menganggap menulis novel itu susah, sulit, melelahkan, dan kegiatan yang hanya bisa dilakukan orang tertentu? Coba lanjut baca artikel ini.

Anda pernah mencoba menulis sebuah novel? Entah itu untuk kebutuhan publikasi langsung, ataupun untuk diajukan ke meja juri dalam sebuah perlombaan. Kapan Anda pertama kali menulis novel? Apakah sampai sekarang masih menulis?

Perlu kita semua pahami, salah satu hal yang biasa terlupakan oleh kita adalah menulis itu gampang. Termasuk menulis novel. Jika Anda suka membaca novel atau kisah-cerita sejak usia dini hari--emm, maksud saya sejak usia sangat muda, menulis novel akan menjadi lebih mudah.

Perlu diketahui bahwa dalam artikel ini saya mencoba mengajak para penulis yang sedang kebingungan dan berpikir mulai dari mana atau saya bisa nggak yak. Jadi untuk para profesional dan sepuh-sepuh jago, bisa lanjut ke kolom komentar untuk berbagi tips.

Hehe... maksa banget yak, saya. Oke mari kita bahas beberapa hal yang bisa mendorong diri untuk menulis novel.

Pertama, lupakan semua bentuk kata baku, kaidah ejaan, dan sebagainya. Tata bahasa bisa Anda kejar pengetahuannya karena perkembangan keilmuan bahasa terus terjadi. Luangkan sedikit waktu untuk menyelami danau ide, karena yang bisa mengembangkan karakter tulisan Anda adalah Anda sendiri. Pokoknya jangan mikirin hal-hal kecil dulu kalau belum tau dan belum mau tau. Tapi jika sudah tau fungsinya dan mau tau ilmunya, silakan.

Kedua, coba buat target/tenggat waktu penyelesaian layaknya Anda diberikan batas waktu untuk mengumpulkan tugas sekolah. Jurus ini memang cukup efektif. Ketika urusan deadline semua orang akan berubah dalam mode overpower dan bisa mengeluarkan semua kemampuan maksimalnya, asalkan jangan melakukan saltem alias salin tempel. Pembuatan batas waktu juga bisa menjadi unsur yang memaksa kamu untuk menulis. Paksaan adalah salah satu unsur pendorong untuk kesuksesanmu.

Ketiga, simpan tulisanmu. Terlihat sepele? Tunggu saja saat di mana kamu lupa menyimpan pekerjaan dan merasa stres sampai mutusin pacar yang sebenarnya tidak Anda miliki. Maksud dari bagian ini, saya ingin memberitahukan bahwa bagaimanapun bentuk tulisanmu, tidak ada yang bisa mengapresiasinya sebelum kamu sendiri menghargai tulisanmu.

Terakhir, publikasikan. Publikasikan di sini bisa dimaknai dengan memostingnya di media sosial, platform menulis (contohnya si oren), mengirimakan ke penerbit mayor, atau mencoba membuat temanmu membacanya. Kalau boleh saran, Anda sebaiknya mengirimkan tulisan langsung ke penerbit mayor atau mencari teman yang ahli dalam mengkritik tulisan dan mau membaca novelmu.

Kalau melakukan saran dari langkah terakhir, Anda akan mendapatkan dua kemungkinan. Pertama, hasil yang baik dan sesuai harapan positif. Kedua, hasil yang tidak abstrak dan membuat Anda geleng-geleng. 

Hasil yang abstrak maknanya berkaitan dengan penerbit mayor itu sendiri. Penerbit mayor biasanya memerlukan waktu 3 bulan untuk memberikan umpan balik atas karyamu. Kalau Anda orang yang tidak sabar, maka di sinilah tempat menguji kesabaran sebagai penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun