Sebuah masalah pasti ada solusinya. LEbih luas  dan global apabila permasalahan diselesaikan sesuai jalurnya itulah yang benar. Nah di sebuah negara unik ada tuh istilah yang di gunakan untuk menghaluskan ( lebih tepatnya ) menutupi perbuatan  j*l*k yang dilakukan. Contoh bin misal : Penggusuran >>>> relokasi, DI PHK >>>>>  di rumahkan dst....dst...dst...
Okelah kalo begitu....yuk masuk ke topik yang sebenernya. Nah di negara unik itu tadi juga ada istilah yang gak kalah heboh. Contoh misal lagi : Bila ada sebuah peraturan, kemudian peraturan itu dijalankan, dan ternyata gak sesuai dengan kenyataan di lapangan, maka biasanya akan ada paduan suara pada awalnya seperti ini : sesuai dengan peraturan maka bla...bla...bla.....eh ternyata masih mentok lagi, maka biasanya akan diambil jalan terbaik  ( dan terbanyak, tersering dan gak tau apa lagi ) yang dinamakan KEBIJAKAN. Dalam bahasa wong kere  munggah bale, KEBIJAKAN adalah  ( Mohon di catet, nanti lupa )  : Sebuah tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan masalah tersebut, ( tentunya jangan sampai menimbulkan masalah ) dan biasanya dil luar / bahkan keluar dari peraturan yang berlaku ( Biasanya lhoooo ), lho jangan heran pengambil kebijakan itu termasuk gol orang terpelajar .tenan iki....mulai S1 sampai S..selanjutnya. Dan di negara itu memang yang seperti itu  yang di pake.Sampe ada istilah yang gak jelas sumbernya bunyinya : Kalo mau jadi orang penting di negara unik itu gak usah tekun rajin, tapi sekolah aja ( asal dapat ijazah ) Sudah jelas bukan arah tulisan ini...? Kalo pengambil kebijakan kualitasnya seperti itu, lalu bagaimana..? Padahal kebijakan seringnya keluar  ( yah minimal nyerempet )  dari peraturan yang baku.  Mungkin istilah anak TK seperti ini nih :
1. Â seorang PEnembak adalah : Orang yang sering menembak
2. Seorang PEmburu adalah  : Orang yang ( sering ) berburu
3. ........................................: Â orang yang (sering ) mengambil kebijakan
Makanya, kalo tulisan ini bener, jangan mau tuh jadi orang 'Bijaksana" Dosa Loooh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H