Beberapa hari belakangan ini Ibukota Jakarta sedang menjadi sorotan, bukan karena prestasinya tetapi karena Banjir yang sedang mengepung kota ini. Meskipun bukan cerita baru lagi, namun Banjir di Ibukota selalu menjadi hal yang menarik, menyedihkan, sekaligus memprihatinkan. Di lain sisi, ternyata ada beberapa fakta tersembunyi di balik Banjir yang selalu menyerang Kota Jakarta ini. Apa sajakah fakta-fakta tersebut. Berikut ulasannya. 1. Banjir selama Berabad-abad Banjir di Jakarta merupakan sebuah 'Lagu Lama' pasalnya banjir di kota ini sudah terjadi selama berabad-abad lalu. Setidaknya, Jakarta sudah pernah dilanda banjir besar pada abad ke 16. Dari mulai tahun 1918 sampai 1976 Jakarta sudah sering tergenang banjir terlebih karena sering meluapnya sungai ciliwung yang menjadi sungai terpanjang dan terbesar di Jakarta. 2. Semakin sedikitnya Situ dalam Kondisi Baik Jakarta mempunyai 226 situ dimana sekarang hanya 33 situ saja yang masuk dalam kategori layak atau baik. Ini sangatlah memprihatinkan, terlebih situ mempunyai peranan yang penting untuk menampung dan menyerap air hujan. Situ-situ tersebut semakin berkurang karena fungsi dari situ itu sendiri yang sudah berubah menjadi kawasan perumahan. 3. Sampah di Jakarta yang Semakin Menggunung Salah satu penyebab utama dari banjir adalah dengan menumpuknya sampah di beberapa kanal dan sungai di Jakarta. Sampah sampah tersebut dapat menghambat dari aliran sungai dan dapat membuat air dari sungai tersebut semakin meluap. Hingga saat ini, tepatnya di sungai ciliwing sendiri sampah-sampah tersebut masih menjadi pemadangan yang utama dan belum adanya tindakan tegas dari pemerintah setempat. 4. Kondisi Tanah di Jakarta Menurut beberapa situs yang memuat profil tentang Alfan Susanto, kondisi tanah di Jakarta sangatlah rendah. Kondisi tanah tersebut sudah semakin parah ditambah dengan terus menurunnya permukaan tanah hingga mencapai 18 cm. Selain itu, permukaan tanah Jakarta juga lebih rendah jika dibandingkan dengan permukaan air laut yang semakin membuat kota Jakarta dikelilingi oleh banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H