Di era yang serba multiteknologi saat ini, teknologi telah telah menjadi bagian hidup atau bisa disebut sebagai bagian dari kebutuhan pokok manusia. Teknologi telah mampu menciptakan perubahan-perubahan besar dalam bidang-bidang kehidupan manusia pada masa sebelumnya. Segala sesuatu sudah dikerjakan oleh teknologi yang mampu memperefektif tempat kerja dan waktu. Bahkan, dalam dunia pendidikan masa kini, teknologi harus dikuasai oleh para pengajar dan pelajar. Mengapa demikian? Karena teknologi telah mendominasi tempat sebagai media pembelajaran yang banyak digunakan di masa modern ini.
Kehadiran teknologi modern harus diimbangi dengan sehatnya akal dan cara penerimaan diri dalam menerima perubahan. Meskipun ada dua sisi yang akan menjadi dampak pada hadirnya teknologi masa kini, yaitu dampak positif dan negatif. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Ar-Ra'd ayat 11 yang berbunyi:
-
Artinya: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia".
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa, sebagai umat muslim yang baik, kita harus bisa mampu tetap menjaga iffah kita sebagai umat Islam. Dengan iman yang kuat, maka dari arah manapun sisi negatif muncul tidak akan mampu mengubah kepribadian kita yang sebenarnya. Intinya, kita harus memilih sisi yang positif pada seluruh bagian kehidupan, termasuk berkembangnya teknologi informasi di masa kini.
Dalam dunia pembelajaran, teknologi pun menjadi media paling menarik karena sudah dilengkapi dengan audiovisual. Perbedaan dengan zaman sebelum era teknologi muncul adalah media audio dan visual masih belum bisa digabungkan. Maka untuk saat ini, hal tersebut menjadi bagian hidup dari manusia hingga bisa diakses dalam genggaman tangan saja.
Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi termasuk komunikasi dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan dalam surah An-Naml (27) ayat 29 -- 30, yaitu tentang cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis.
 (28)  (29)  (30)
Artinya: "(28) Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan". (29) berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, Sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia, (30) Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan Sesungguhnya (isi)-nya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari potongan cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis tersebut terjadi teknologi komunikasi yang canggih pada masa itu, Nabi Sulaiman menggunakan burung Hud-Hud untuk menyampaikan pesan dalam bentuk surat yang disampaikan kepada Ratu Balqis, sehingga yang disampaikan dapat terima dengan baik sampai pada tujuan yang dikehendaki.
Jika dikaitkan dengan masa kini, teknologi surat menyurat sudah diwakili oleh media sosial yang berupa Instagram, Facebook, Twitter, dan telegram. Dan yang paling mumpuni untuk digunakan sebagai media paling menarik saat ini adalah instagram. Selain digunakan untuk surat-menyurat, instagram saat ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai media bisnis digital, syiar agama, dan tentunya media pembelajaran.
Yang paling tersorot publik untuk saat ini ada microblog. Menurut Rifqi Mulyawan (2019) microblog adalah konten singkat yang dirancang untuk interaksi audiens yang cepat. Microblogging memudahkan berkomunikasi dengan audiens dengan cepat. Daripada menulis halaman teks, blog mikro memungkinkan koneksi percakapan yang cepat dengan pelanggan. Pesan microblogging pendek muncul dalam berbagai format konten, termasuk audio, video, gambar dan teks.
