Tiga tahun belakangan, beberapa diantara kita terpaksa untuk berkegiatan di rumah karena pandemi yang menyebar. Namun, saat ini secara perlahan beberapa kegiatan mulai berjalan kembali seperti sedia kala.
Beberapa diantaranya seperti Universitas Airlangga yang mulai mengadakan kegiatan Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) secara tatap muka atau luring yang dimulai sejak awal semester genap.
Selain kegiatan formal, beberapa orang sudah mulai bepergian sekedar untuk refreshing maupun healing. Ada yang sekedar nongkrong cantik di cafe kekinian, ada juga yang memilih untuk pergi piknik di area terbuka.
Dalam mendukung jalannya aktivitas baru di luar ruangan setelah menghabiskan masa pandemi yang hanya di rumah, kita wajib menggunakan pelindung untuk kulit kita dari paparan sinar UVA maupun UVB dengan menggunakan sunscreen.
Paparan sinar UVA, yang bisa menembus bagian terdalam kulit kita, dapat memunculkan tanda-tanda penuaan dini yang akan merusak kulit seperti munculnya flek hitam dan keriput.
Sedangkan paparan sinar UVB, yang memancarkan radiasi lebih kuat dibanding UVA, dapat menyebabkan kulit terbakar dan menghitam.
Jika kita terlalu sering terpapar kedua sinar UV tersebut tanpa menggunakan pelindung, bukan tidak mungkin risiko kita terkena kanker kulit akan semakin besar.
Saat ini, banyak merek lokal yang sudah meluncurkan produk sunscreen mereka. Produk sunscreen merek lokal tersebut tidak hanya bermanfaat sebagai pelindung kulit dari sinar UVA dan UVB, namun beberapa diantaranya memiliki kandungan yang dapat melembabkan maupun mencerahkan kulit.
Satu diantara kelebihan produk sunscreen merek lokal sendiri adalah produk yang relatif murah dan mudah didapatkan. Berikut beberapa rekomendasi sunscreen merek lokal untuk berbagai jenis kulit dengan kisaran harganya.
