Mohon tunggu...
Alfania Dwi Safitri
Alfania Dwi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahanan Siber dan Mekanisme Pengawasan: Memahami Ancaman untuk Meningkatkan Tatakelola TI

5 Desember 2023   17:35 Diperbarui: 5 Desember 2023   17:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang terus berkembang, konsep ketahanan siber telah muncul sebagai hal yang sangat penting yang memerlukan fokus yang signifikan, terutama dalam ranah Tata Kelola Teknologi Informasi (TI). Artikel ini akan membahas pentingnya ketahanan siber dalam tata kelola TI dan bagaimana mekanisme pengawasan dapat memainkan peran krusial dalam memahami dan mengatasi ancaman yang muncul.

Ketahanan Siber dan Konteks Tata Kelola TI

Ketahanan siber bukan lagi sekadar istilah teknis; itu telah menjadi aspek fundamental dalam menjaga keberlanjutan operasional dan mengamankan data. Dalam domain tata kelola TI, ketahanan siber melibatkan tidak hanya mitigasi serangan siber tetapi juga jaminan atas keberlanjutan, ketersediaan, dan kerahasiaan data. Sebagai fondasi, mekanisme pengawasan harus dirancang untuk merangkul kompleksitas ketahanan siber. Pemahaman mendalam tentang ancaman saat ini terhadap tata kelola TI sangat penting untuk mengembangkan mekanisme pengawasan yang efektif. Serangan siber, khususnya malware, phishing, dan ransomware, memerlukan pemeriksaan yang teliti. Selain itu, kemajuan dalam ranah siber, seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), memperkenalkan lapisan yang kompleks dan membutuhkan perhatian khusus.

Peran Mekanisme Pengawasan dalam Mengidentifikasi Ancaman

Mekanisme pengawasan yang kuat tidak hanya tentang mendeteksi serangan yang sedang berlangsung tetapi juga mengidentifikasi potensi ancaman di masa depan. Ini melibatkan analisis risiko yang cermat dan pemahaman mendalam tentang pola serangan siber yang berkembang. Dengan memahami ancaman, organisasi dapat membangun pertahanan yang lebih efektif.

Integrasi Teknologi Canggih dalam Mekanisme Pengawasan

Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin canggih, mekanisme pengawasan harus memanfaatkan teknologi terbaru. Sistem kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data memiliki kemampuan untuk membantu mengidentifikasi pola serangan yang kompleks dan mungkin terlewatkan oleh pendekatan konvensional. Integrasi teknologi canggih bukanlah pilihan, melainkan keharusan untuk menjaga tata kelola TI yang aman.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam Mekanisme Pengawasan

Pemangku kepentingan, termasuk manajemen senior, departemen TI, dan bahkan pengguna akhir, memainkan peran krusial dalam mekanisme pengawasan. Kesadaran akan ancaman siber, pelatihan keamanan informasi, dan partisipasi aktif dalam pengujian keamanan adalah faktor penentu keberhasilan mekanisme pengawasan. Pendekatan holistik melibatkan semua pihak terlibat diperlukan untuk membangun lingkungan tata kelola TI yang aman.

Kendala dan Tantangan dalam Meningkatkan Ketahanan Siber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun