Warga Nahdlatul Ulama (NU) memang sangar identik dengan rokok. Seperti halnya Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj yang tak bisa lepas dari rokok. Begitu pula dengan banyak kiai lainnya.
Tapi, tahukah anda bahwa dari puluhan jenis dan merk rokok, ada satu merk yang begitu identik dengan warga NU?
Sigaret Kretek Tangan (SKT) Dji Sam Soe, nama rokok yang identik dengan NU tersebut.
Mengapa Dji Sam Soe bisa disebut rokoknya warga NU?
Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun punya jawabannya. "Dji Sam Soe itu rokoknya warga NU," ujar Cak Nun dalam sebuah acara Maiyah.
Ceritanya, lanjut Cak Nun, ada seseorang yang menghadap ke Kiai Cholil Bangkalan, Madura. Kiai yang memberikan isyarah berdirinya NU kepada Kiai Hasyim Asy'ari itu sedang dicurhati oleh seseorang agar diberikan kelancaran rezeki.
"Kamu jualan rokok saja, tapi tembakaunya harus dari Madura," kata Kiai Cholil Bangkalan.
Akhirnya, seseorang tersebut, membuat rokok kretek dengan tembakau Madura. Memang, dalam kemasannya, Dji Sam Soe menyertakan tulisan "tembakau Madura".
Menurut Wikipedia sendiri, Dji Sam Soe pertama kali dibuat pada 1913. Ia dibuat oleh orang keturunan Tionghoa yang tinggal di Surabaya bernama Liem Seeng Tee.
Kemasan Dji Sam Soe pun, identik dengan warga NU. Di covernya terdapat gambar bintang sembilan, identik dengan lambang NU, bukan?
Ada pula gambar angka 2, 3, dan 4 yang tak lain mengisyaratkan jumlah rakaat sholat. 2 rakaat Subuh, 3 rakaat Magrib dan 4 rakaat Dzuhur, Ashar dan Isya. Lebih-lebih ditambahi tulisan "fatsal 5" dikemasannya yang bisa diartikan dengan hal yang simbolik dengan angka 5. Sholat lima waktu, rukun Islam, Pancasila dan lain sebagainya.
Begitu cerita Cak Nun tentang Dji Sam Soe. Bisa jadi cerita itu benar, bisa jadi pula hal itu hanya guyonan Cak Nun saja yang mengisyaratkan bahwa Ibadah itu penting dan utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H