Mohon tunggu...
Alfandy Ahmad Eyato
Alfandy Ahmad Eyato Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hallo, saya fandy pemuda dari timur Indonesia. Bagi saya membaca itu adalah bentuk lain dari traveling dan menulis adalah bentuk lain dari meditasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dentuman Beduk dan Gema Takbir

22 April 2023   10:44 Diperbarui: 22 April 2023   10:47 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pawai Obor Menjelang Lebaran (sumber: wikimediacommons)

Ketika senja mulai mengintip menjelang perayaan Idul Fitri, dentuman beduk dan takbir mulai menggema dari kejauhan, ahmad merasakan getaran yang sangat kencang didalam dadanya. Seolah-olah seluruh dunia bersatu dalam sebuah upacara yang sama, merayakan kemenangan bersama.

Ahmad adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di kota besar, jauh dari kampung halamannya di timur bagian Indonesia. Meskipun ahmad sedang sibuk dengan studi dan pekerjaan, tetapi rindu akan keluarga, saudara dan kampung halaman selalu ada di hati dan kepalanya.

Suara beduk dan gema takbir seakan mengiringi kerinduan akan kampung halaman dan keluarga yang tercinta. Bagi ahmad yang merantau jauh dari kampung halaman, momen ini justru membuat ia semakin merasa sendirian dan terasing. Meskipun ia telah menjalani kehidupan di kota yang ramai dan modern, namun ia tetap merindukan momen Idul Fitri di kampung halaman yang penuh dengan kehangatan keluarga dan saudara. Tahun ini saat Idul Fitri tiba, ahmad tidak bisa pulang ke kampung halaman karena keterbatasan waktu dan biaya.

Meskipun demikian, dentuman beduk dan gema takbir tetap menjadi bagian dari kehidupan ahmad di tanah rantau. Suara itu mengingatkan ahmad akan akar dan jati diri yang harus dijaga di tengah lingkungan yang asing. Suara itu menguatkan semangatnya untuk terus berjuang dan berkarya, meskipun jauh dari kampung halaman.

Setelah meratapi keadaan dan terlarut dalam alunan takbir, ahmad sadar akan satu hal. Bahwa "kebahagiaan bukanlah hal yang hanya bisa didapatkan dengan berada di kampung halaman. Kebahagiaan sejati adalah ketika seseorang mampu menikmati hidup di mana pun ia berada, dengan cara yang positif dan produktif." Ahmad pun memutuskan untuk tidak lagi meratapi keadaannya, namun ia berusaha untuk menikmati momen Idul Fitri dengan caranya sendiri, meskipun jauh dari keluarga dan saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun