PT Phapros Tbk, yang didirikan pada 21 Juni 1954 di Semarang, awalnya merupakan bagian dari Oei Tiong Ham Concern dan Bernama NV Pharmaceutical Processing Industries. Perusahaan ini kemudian diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada 1961, setelah aset Oei Tiong Ham Concern disita. Pada 1964, pengelolaan asset tersebut diserahkan kepada Rajawali Nusantara Indonesia. PT Phapros kemudian terus berkembang dan pada tahun 2019 menjadi bagian dari holding BUMN farmasi di bawah PT Kimia Farma Tbk.
Dalam upaya meningkatkan keselamatan kerja dan memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan, PT Phapros Tbk telah mengimplementasikan system fire alarm yang berfungsi sebagai peringatan dini terhadap potensi kebakaran. Instalasi fire alarm ini dirancang untuk mendeteksi perubahan suhu, asap atau api secara cepat, sehingga meminimalisir risiko kerugian material maupun ancaman terhadap keselamatan karyawan. Dengan penggunaan teknologi terbaru, system ini memastikan respons yang cepat dan efektif terhadap insiden kebakaran di lingkungan  kerja yang kritis seperti fasilitas produksi farmasi.
PT Phapros Tbk memilih brand Notifier untuk instalasi sistem fire alarm karena kehandalan dan reputasinya sebgai salah satu pemimpin dalam industri teknologi keselamatan kebakaran. Notifier dikenal memiliki kualitas tinggi dalam deteksi dini kebakaran, dengan system yang canggih dan mudah diintegrasikan ke berbagai fasilitas. Selain itu, Notifier menawarkan Solusi fleksibel dan scalable, yang sangat cocok untuk lingkungan industri farmasi seperti PT Phapros Tbk, di mana keselamatan dan keamanan asset serta karyawan menjadi prioritas utama.
Notifier, sebagai merk terkemuka dalam system proteksi kebakaran, memiliki berbgai lisensi dan sertifikasi yang menjamin kualitas dan kepatuhannya terhadap standar keselamatan kebakaran global. Beberapa sertifikasi penting yang dimiliki oleh Notifier adalah :
- UL (Underwriters Laboratories) : UL adalah standar internasional yang menjamin bahwa produk Notifier telah melalui pengujian ketat dan memenuhi persyaratan keselamatan yang ketat di berbagai wilayah, terutama di Amerika Utara.
- FM Global (Factory Mutual) : Sertifikasi FM menunjukkan bahwa system Notifier telah memenuhi standar asuransi FM Global untuk perlindungan terhadap risiko kebakaran dan telah diuji untuk kinerja dan keandalan.
- EN54 (European Standard) : Di Eropa, Notifier mematuhi standar EN54, yang merupakan pedoman ketat untuk sistem alarm kebakaran, terutama dalam hal desain, performa dan kompatibilitas system deteksi kebakaran.
- LPCB (Loss Prevention Certification Board) : Sertifikasi LPCB memastikan bahwa produk Notifier memenuhi standar keamanan kebakaran yang diakui di Inggris dan sejumlah negara lain di dunia.
- NFPA (National Fire Protection Association) : Produk-produk Notifier juga sesuai dengan standar NFPA yang banyak diikuti secara globar untuk instalasi dan pemeliharaan system proteksi kebakaran.
Sebelum memulai pembahasan lebih rinci mengenai berbagai perangkat yang digunakan dalam sistem fire alarm di PT Phapros Tbk, penting untuk memahami bahwa setiap komponen dalam sistem proteksi kebakaran memiliki peran krusial dalam mendeteksi, memperingatkan dan melindungi fasilitas serta karyawan dari potensi bahaya kebakaran. Teknologi yang digunakan, seperti yang akan dijelaskan, dirancang untuk memberikan deteksi dini yang akurat dan memastikan system tetap berfunsgi dengan optimal meskipun terjadi gangguan pada jaringan.
Berikut adalah penjelasan singkat dari berbagai perangkat yang digunakan, mulai dari panel control hingga detector dan modul pengendali yang bekerja Bersama-sama untuk menciptakan sstem proteksi yang handal.
- Notifier NFS2-3030 : Alat ini sebagai Fire Alarm Control Panel yang dirancang untuk bangunan besar. Sistem ini mendukung lebih dari 3.000 perangkat deteksi dan dilengkapi dengan kemampuan integrasi dan control yang canggih, seperti pengendalian evakuasi dan monitoring berbagai sistem proteksi kebakaran.
- Notifier LCD-160 : Sebagai display module yang menyediakan tampilan informasi sistem alarm kebakaran secara real-time. LCD 160 memungkinkan monitoring langsung dari berbagai zona dan perangkat, memberikan data visual yang jelas terkait status alarm.
- Notifier Fixed Hear Detector FST-951 : Detektor ini mendeteksi kenaikan suhu tetap pada Tingkat yang telah ditentukan (biasanya 57C atau 135F). Alat ini digunakan untuk mendeteksi panas yang timbul dari kebakaran, memastikan respons cepat terhadap perubahan subu berbahaya.
- Notifier Rate of Rise Heat Detector FST-951R : Berbeda dari versi fixed heat, detektor ini mendeteksi kenaikan suhu yang cepat dalam periode waktu tertentu. Cocok untuk lingkungan di mana peningkatan suhu yang tiba-tiba bisa menandakan kebakaran.
- Notifier Photoelectric Smoke Detector FSP-951 : Menggunakan teknologi fotolistrik untuk mendeteksi partikel asap, alat ini efektif untuk mendeteksi kebakaran yang menghasilkan asap tebal. Detektor ini sangat sensitive terhadap kebakaran yang berkembang secara perlahan.
- Notifier Manual Pull Station NBG-12LX : Alat ini adalah alat manual yang digunakan untuk mengaktifkan system alarm kebakaran secara langsung. Ketika tuas ditarik, sinyal akan dikirim ke panel control untuk memulai alarm evakuasi.
- System Sensor Horn & Strobe P2RK : Sebuah perangkat output yang memberikan peringatan visual dan suara secara bersamaan Ketika terjadi kebakaran atau bahaya lainnya. Horn memberikan sunyal suara yang keras, sementara strobe memberikan sinyal visual berupa cahaya berkedip.
- Notifier Control Module for Output FCM-1 : Modul ini berfungsi sebagai pengendali output yang memungkinkan system alarm kebakaran mengaktifkan perangkat eksternal seperti sirene, pintu darurat atau ventilasi asap selama keadaaan darurat.
- Notifier Isolator Module for Short Protection ISO-X : Modul isolator ini memberikan proteksi terhadap gangguan hubung singkat (short circuit) pada system alarm kebakaran, dengan cara mengisolasi bagian yang terkena masalah agar tidak mempengaruhi keseluruhan sistem.
Untuk keseluruhan item yang digunakan pada perancagan instalasi di PT Phapros Tbk menggunakan jenis perangkat Full Addressable, yaitu setiap perangkat memiliki alamat tiap perangkat yang digunakan. Kenapa menggunakan perangkat Full Addressable, karena cakupan lokasi di PT Phapros Tbk ini sangat luas maka diperlukan alat yang bisa mengetahui titik dimana alat itu dipasang, semisal dalam 1 bangunan terdapat 10 ruang maka di tiap ruang jika kita pasang 1 detektor baik menggunakan sensor asap maupun panas kita dapat mengetahui lokasi mana yang mengirim sinyal kebakaran.
Setelah melalukan proses perencanaan dan menentukan spesifikasi material yang digunakan, lanjut ke tahap instalasi di lapangan. Untuk instalasi sendiri menggunakan kabel berjenis AWG, dimana kabel AWG ini untuk komunikasi data di tiap perangkatnya. Namun jika kita menggunakan system Semi Addressable atau Konvensional kita dapat menggunakan kabel NYA + AWG (Semi Addressable) dan NYA (Konvensional).
Untuk panduan pemasangan di tiap unit sudah disediakan di internet dan kita tinggal mencari dokumen datasheet tiap barang dengan mengetik kode barang yang digunakan.
Setelah semua tahapan instalasi telah terpasang dengan baik dan benar, Langkah selanjutnya kita akan melakukan tahap commissioning test, dalam tahap ini untuk dapat mengetahui kinerja alat yang terpasang dilakukan dengan menguji coba pada tiap jenis alat. Untuk smoke detektor dapat di tes dengan menyemprotkan cairan khusus yang bernama smoke tester, pada heat detektor baik type rate of rise maupun fixed dapat menggunakan hairdryer/lampu yang sudah didesign khusus untuk pengetesan ini, kemudian pada tombol manuall pull station dapat menekan pada tuas. Sedangkan untuk unit horn strobe bisa dikatakan berfungsi dengan baik ketika pengetesan tiap unit detektor dan manuall pull station alat ini berbunyi nyaring dan mengeluarkan cahaya berkedip.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H