Mohon tunggu...
Humaniora

Ancaman Bagi Generasi Penerus Bangsa

30 April 2017   15:37 Diperbarui: 30 April 2017   23:31 4917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ancaman Bagi Generasi Penerus Bangsa

“Globalisasi” itu berasal bahasa inggris yakni “Globalization” dimana global memiliki arti universal dan “lization” yang berarti proses. Jadi, secara kaidah bahasa maka kata “Globalisasi” yakni suatu proses pelebaran pada elemen-elemen baru baik gaya hidup, pemikiran teknologi maupun informasi dengan tanpa ada batasan negara atau mendunia.
 Modernisasi dan Globalisasi tentu berdampak positif dan negatife bagi semua  kalangan masyarakat. dampak positif tentu berdampak sangat baik bagi kemajuan dan meningkatnya mutu masyarakat,tapi di balik dampak positif yg menjanjikan, modernisasi dan globalisasi juga berdampak sangat buruk bagi kalangan masyarakat.

Seperti halnya dengan bangsa lain,bangsa Indonesia juga memiliki jati diri yang membedakannya dari bangsa yang lain di dunia. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia yaitu Bahasa. Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya,begitu pula dengan halnya bahasa Indonesia juga merupakan simbol jati diri bangsa. Dalam era global sekarang ini jati diri suatu bangsa menjadi satu hal yang amat penting untuk dipertahankan agar bangsa kita tetap dapat menunjukkan keberadaan diantara bangsa lain. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus kita jaga dan lestarikan secara terus-menerus. Harus kita bina dan kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu membedakan bangsa kita dengan bangsa-bangsa lain didunia.

Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia dianggap dapat mengancam nila-nilai ,tatanan hidup,gaya hidup, sikap dan pola pikiran. Hal ini disebabkan adanya keterbukaan dan hubungan dengan bangsa lain. Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir,sikap hidup,dan perbuatan kita.

Globalisasi berpengaruh nyata terhadap hilangnya budaya-budaya indonesia,karena tidak ada pembatas untuk tiap-tiap wilayah,sehingga budaya lain dengan mudah masuk dan menutupi budaya indonesia,contohnya seperti:

1.Dari segi teknologi kita mengetahui  informasi dari seluruh dunia dengan mudah sehingga ada nilai-nilai,norma-norma yang tidak sama dengan norma bangsa  kita, masuk ke individu seseorang.

2. Dari segi ekonomi dan bisnis ,Perusahaan lokal banyak yang gulung tikar karena masuknya barang-barang impor dari luar negeri dan mengakibatkan  pengangguran yang bertambah.

 3. Acaman globalisasi dan modernisasi terhadap eksisitensi jati diri bangsa dibidang budaya antara lain tercermin dari semakin lunturnya budaya lokal. Budaya lokal atau budaya daerah seolah-olah tergantikan oleh budaya global, khususnya budaya barat di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, melekatnya gaya hidup barat di sebagian besar kalangan   masyarakat Indonesia, seperti perilaku mengonsumsi barang dan jasa secara berlebihan( konsumerisme ), gaya kehidupan kebarat-bataran( westernisasi), pola pergaulan bebas dikalangan remaja, pengunaan obat-obat terlarang. Dan lebih banyak mementingkan kesenangan duniawi dan kenikmatan hidup semata(Hedonisme).

Para remajalah yang biasanya meniru gaya hidup budaya asing,dan melupakan budaya sendiri, jarang sekali dijumpai para remaja yang memainkan musik tradisional,seperti gendang,keroncong,sasando,kecapi,kolintang  serta alat musik lainnya.

Tapi banyak sekali dijumpai remaja yang memilih musik-musik barat,dan ini membuktikan bahwa lunturnya eksistensi jati diri bangsa.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masuknya budaya asing yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun