Wonorejo merupakan sebuah daerah yang terletak di Surabaya Timur, tepatnya di kecamatan Rungkut, Jawa Timur. Karena lokasinya yang dekat dengan pesisir tidak heran jika terdapat banyak sekali tambak dan rawa dengan air yang payau. Wonorejo terkenal akan ekowisata alamnya yaitu hutan mangrove seluas 871 hektar. Meski wilayahnya terdiri dari tambak dan rawa Masyarakat kesulitan untuk memanfaatkan tambak tersebut untuk budidaya ikan tawar. Sedangkan minat pasar terhadap ikan tawar sangat tinggi khususnya ikan lele. Dimana ikan lele masih menjadi menu makanan warga Indonesia karena rasanya dagingnya yang sedap dan gurih. Ikan lele merupakan salah satu ikan yang sangat mudah untuk dibudidayakan.
Sebelumnya beberapa warga Wonorejo sudah pernah melakukan budidaya ikan lele dengan membuat kolam bermaterial batu bata dan cor. Namun dikarenakan harga pakan yang dibutuhkan tidak sebanding dengan hasil penjualan dari ikan lele akhirnya cukup banyak warga yang menyerah dan memilih menghentikan bisnis budidaya ikan lele tersebut. Slain itu seiring bertambahnya waktu jumlah lahan kosong di daerah wonorejo semakin berkurang karena berkembangnya jumlah penduduk, hal ini membuat lahan yang bisa digunakan untuk budidaya ikan lele menjadi semakin berkurang.
Untuk menghidupkan kembali bisnis budidaya ikan lele Masyarakat wonorejo ini, tim KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berupaya untuk melakukan pengadaan teknologi dan metode budidaya baru dengan memanfaatkan Terpal sebagai kolam. Kelebihan dari penggunaan material terpal sebagai kolam adalah:
- Dapat diterapkan di lahan terbatas.
Dengan kolam terpal Masyarakat bisa membuat kolam ikan lele di pekarangan rumah tanpa perlu tempat yang luas. - Tidak beraroma tanah
Dengan kolam terpal ikan lele yang dikonsumsi akan terasa lebih enak karena tidak ada aroma tanah yang biasa muncul pada ikan air tawar lain yang dibudidayakan di kolam dengan dinding tanah - Lebih hemat air
Berbeda dengan kolam tanah dimana air bisa merembes masuk ke sela sela tanah. Kolam terpal menjaga air tetap utuh didalam kolam selama tidak terjadi kebocoran - Instalasi yang mudah dan murah
Tidak seperti kolam tanah dan beton yang sulit dibuat dan memakan lebih banyak biaya, kolam terpal hanya memerlukan material yang sederhana dan bisa dibuat dengan cepat.
Melalui kegiatan KKN ini, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 mencoba untuk menghidupkan kembali program budidaya Ikan lele ini dengan melakukan pengadaan 4 unit kolam terpal, 400 bibit ikan lele dan pakan awal yang diberikan langsung kepada bapak Proyono selaku perwakilan warga Wonorejo. Kegiatan ini disambut baik oleh komunitas warga Wonorejo dan diharapkan bisa membantu  Masyarakat untuk menghidupkan kembali kegiatan budidaya yang sebelumnya cukup marak dilakukan oleh Masyarakat Wonorejo serta meningkatkan kesejahteraan dan memunculkan potensi penghasilan warga melalui program ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H