Mohon tunggu...
Alfa Maghfiroh
Alfa Maghfiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger amatiran

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Ayah

30 Oktober 2022   19:37 Diperbarui: 30 Oktober 2022   19:43 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari pagi menyapamu
Iringan senyum terpatri di bibirmu
Melangkah gagah menjemput kisahmu
Irisan seperempat telur mengganjal perutmu
Nanti siang berganti ayam, katamu

Suaramu paling lantamg
Tak pernah bisa ditentang
Namun, tanganmu sungkan menampar
Walau, anakmu salahnya terlalu besar

Berbeda dengan bahasa ibu, belaian tangan
Bahasa ayah adalah tindakan
Selalu siap menjadi tumpuan
Ketika anakmu bangkitnya kesulitan
Ketika anakmu salah pijakan

Baca juga: Rindu Sunyi

Ayah,
Langkah kakimu tak kenal henti
Menemani kisahku yang sering tak sesuai presisi
Jauh dari kata ekpektasi
Sebab, otaknya terlalu ambisi
Namun, jiwanya krisis ketar ketir pada takdir

Ayah,
Anakmu lari-lari tak beraturan
Mencari berlian yang mahalnya bukan kepalang
Padahal, hasilnya belum tentu menang
Namun, engkau selalu menjadi suporter andalan
Terima kasih, ayah jagoan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun