Laskar pelangi menggambarkan perjalanan panjang anak-anak di belitung dalam mengejar pendidikan meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan ekonomi keluarga, serta ketidakadilan dalam akses pendidikan. namun semangat dan tekad mereka untuk belajar tetap tak pernah padam. pendidikan menjadi simbol harapan, sebagai jembatan untuk meraih cita-cita dan mengubah masa depan, meskipun dunia seringkali tidak berpihak pada mereka. semangat juang anak-anak dalam menghadapi rintangan ini didorong oleh figur guru inspiratif,bu mus yg tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga memberi dukungan moral dan motivasi. peran bu mus sebagai mentor sangat penting dalam menjaga semangat anak-anak untuk terus belajar dan tidak menyerah pada kondisi sulit. selain itu, ketekunan dan kegigihan karakter utama seperti lintang menggambarkan betapa pendidikan bukan hanya soal fasilitas atau uang, tetapi tentang tekad dan usaha yg tak kenal lelah. tantangan lainnya adalah ketidakadilan sosial yg menciptakan kesenjangan dalam kesempatan pendidikan. anak-anak dari keluarga miskin seringkali harus berhenti sekolah karena keterbatasan finansial, meskipun memiliki potensi besar. Hal ini menyoroti perlunya pemerataan akses pendidikan bagi semua anak di indonesia, tanpa melihat latar belakang ekonomi. melalui kisah persahabatan dan kebersamaan di antara para murid, laskar pelangi juga mengajarkan pentingnya solidaritas, kerjasama, dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama. Kisah ini mengajari untuk lebih peduli terhadap isu pendidikan dan sosial yg dihadapi oleh banyak anak di daerah terpencil. Masyarakat, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yg lebih mendukung bagi anak-anak , sehingga mereka dapat memperoleh pendidikan yg layak dan meraih impian mereka "Laskar Pelangi" bukan hanya sebuah cerita tentang perjuangan anak-anak untuk belajar, tetapi juga tentang harapan, kebersamaan, dan perubahan sosial yg dapat tercipta melalui pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H