Hari itu dimulai dengan terburu-buru. Saya bangun terlambat dan langsung meraih buku dan alat tulis tanpa sempat sarapan. Dalam perjalanan ke sekolah, saya berusaha mempercepat langkah, tetapi kemacetan di jalan membuat saya semakin panik. Saat saya akhirnya tiba di kelas, bel sudah berbunyi, dan guru kimia sudah mulai menjelaskan materi.
Ketika saya masuk, semua mata tertuju pada saya. Guru, yang dikenal tegas, langsung meminta saya untuk keluar. Rasa malu dan kecewa menghantui saya. Saya merasa tidak adil, tetapi saya tahu aturan adalah aturan. Sambil menunggu di luar kelas, saya merenungkan kesalahan yang telah saya buat.
Selama menunggu, saya melihat teman-teman belajar dengan serius. Dari situ, saya menyadari pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Kejadian ini mengajarkan saya untuk lebih menghargai waktu dan mempersiapkan diri dengan lebih baik di masa depan.
Setelah beberapa menit, guru memanggil saya kembali. Ia memberikan teguran, tetapi juga menyarankan agar saya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya berterima kasih atas kesempatan kedua yang diberikan.
Pengalaman dikeluarkan dari kelas itu memang menyakitkan, tetapi menjadi pengingat bagi saya untuk selalu disiplin dan bertanggung jawab. Sejak hari itu, saya berusaha lebih baik dalam mengatur waktu dan tidak membiarkan hal serupa terjadi lagi. Dalam hidup, setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah pelajaran berharga yang membentuk diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H