Di dalam tubuh manusia yang sifatnya fana dan akan punah kita selalu menyombongkan apa yang melekat pada diri kita baik itu dari kualitas fisik maupun kualitas ilmu tanpa memperhatikan atau mendahulukan akhlak dan sifat yang kita miliki, padahal itu hanya sebuah titipan yang akan lenyap.
Jabatan yang di pegang dengan tujuan hanya untuk memperlihatkan integritas diri dan melupakan faktor sebab dari pencapaian itu maka mengindikasikan ia tak punya rasa terimakasih dan hanya mementingkan dirinya sendiri
Banyak yang terbengkalai dan terlupakan ketika momen pemilihan sudah terlewatkan alurnya hanya sebuah sikap mawar yang mekar dengan indah dan melupakan akarnya yang telah menunjang pencapaiannya itu
Visi misi hanya sebuah omongan dan harapan yang dipaparkan oleh mulut politik dari sang calon iming-iming yang membuat hati bergetar dan membuat fikiran beri orientasi besar dengan mempercayakan tanggung jawab kepada tubuh sang politik tetapi itu hanyalah sebuah hal yang sia-sia
Kini visi misi dari ucapan itu ternyata hanya stagnan pada kata" tak terlihat oleh mata dan basi oleh waktu
Tubuh politik itu kini menikmati kesenangan diatas perjuangan pengusungnya tak pernah melirik kebelakang dan hanya menatap kedepan demi kesejahteraan hidupnya sendiri
Momen-momen ini lah yang harus menyadarkan dan memberikan pelajaran kepada kita bahwa sang tubuh politik itu akan hadir ketika ad hal yang mereka inginkan dan ketika itu sudah terpenuhi maka ia akan hilang dan meninggalkan kalian
“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka” (HR Ahmad). Demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Allah mengancam orang yang semena-mena. “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada sesama manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran.
Ia menjalankan dan memegang tanggung jawab itu dengan semena mena tak taat administrasi dan tak ada realisasi untuk menjadikan harapan itu menjadi kenyataan ( sungguh orang" yang ad di bawah kepemimpinan mu itu akan menuntut kau di akhirat kelak ketika kamu tak memenuhi dan memberikan hak mereka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H