"Kastengel tahun ini libur dulu, menyesuaikan waktu menjadi ibu,"
Tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang tak pernah absen untuk membuat kue kering. Ada beberapa macam kue yang biasanya kubuat untuk disajikan saat lebaran idul Fitri, salah satunya kastengel.Â
Di antara beberapa kue kering yang dulu pernah kubuat bersama ibu saat masih kecil seperti roti kacang, kue sagon, putri salju, atau nastar. Pilihan kue favorit tetaplah kastengel.Â
Meskipun sebenarnya aku baru 2 tahun ini membuat kue kering sendiri, yang ternyata memberikan kepuasan dan kebahagiaan jika toples di rumah bisa terisi oleh kue bikinan sendiri.Â
Dengan bahan yang mudah dicari, aku bereksperimen sebisanya menurut tutorial yang ada di YouTube. Mungkin rasanya sedikit berbeda dengan Kastengel yang diperjual belikan.Â
Tahun pertama kala itu, kue kastengel yang kubuat sedikit manis karena kebanyakan gula. Tahun berikutnya, rasa kastengel sedikit pas tapi kejunya kurang terasa. Dan lagi sedikit agak keras karena kebanyakan telur.
Dan tahun ini, yang seharusnya bisa bikin kue kastengel lebih sempurna. Ternyata harus libur dulu karena sedang menata waktu dan rutinitas baru menjadi ibu.Â
Sebenarnya alasanku membuat kue kastengel sendiri karena kalau beli biasanya takaran keju lebih banyak. Ya maklum sih, kan kastengel emang kue keju, ya. Tapi aku emang lebih suka porsi yang seimbang.
Jadi tidak terlalu asin karena kebanyakan keju, atau terlalu manis karena takaran gula yang lebih dari cukup.Â
Dan setiap lebaran saat silaturahmi ke rumah tetangga atau kerabat, yang selalu menarik perhatianku adalah kastengel, kue kering dengan taburan keju di atasnya.Â