Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Suara Kami Mahasiswa Papua dan Pandemi di Tanah Rantau

18 Mei 2020   13:35 Diperbarui: 18 Mei 2020   13:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Warga Papua Selama Pandemi (Sumber: republika.co.id)

Mereka dapat saling membantu satu sama lain dalam kelompoknya. Bagi mahasiswa yang berasal dari Papua atau Papua Barat, menjadi kelompok minoritas tentu bukan hal yang menyenangkan, terlebih dalam kondisi yang serba tidak menentu ini.

Pemerintah perlu mendata keberadaan mahasiswa ini untuk selanjutnya memberikan bantuan utama seperti kebutuhan pangan. Sebagai Warga Negara Indonesia, tentunya mahasiswa asal Papua dan Papua Barat juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya.

Selain itu, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terkenal akan budaya gotong royong. Oleh karena itu kita harus saling membantu apabila ada saudara kita yang dalam kondisi kesulitan, terlepas dari apa agama dan suku mereka.

Pemerintah melalui aparat keamanan juga harus mampu memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa asal Papua dan Papua Barat tersebut. Beberapa kali mahasiswa asal Papua serta Papua Barat ini terbukti menerima intimidasi dari masyarakat sekitar.

Tindakan intimidasi ini tentu tidak bisa dibenarkan dimana Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku. Kita tidak dapat merendahkan kelompok tertentu karena sejatinya hak dan kewajiban setiap warga negara adalah sama.

Kita semua tentu saja ingin suasana menjelang Hari Raya Idul Fitri yang penuh suka cita dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Akan sangat menyedihkan apabila di bulan yang penuh kebahagiaan, sebagian dari saudara kita harus merasakan penderitaan karena ancaman kelaparan maupun keamanan.

Penulis pun mengajak seluruh masyarakat bersama-sama untuk mewujudkan sikap tolong-menolong, toleransi, serta persatuan dan kesatuan antar komponen bangsa. Hal ini diperlukan agar tidak ada yang merasa menjadi anak tiri di negeri sendiri selama Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun