Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ricuh Tanah Papua dalam WhatsApp, Hoaks, dan Media Asing

21 Agustus 2019   07:46 Diperbarui: 21 Agustus 2019   13:14 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menolak Pemisahan Papua dari NKRI (Sumber: thejakartapost.com)

Kerusuhan yang terjadi di wilayah Papua dipicu dari pengepungan di Surabaya pada hari Kamis lalu yang berawal dari sejumlah konten viral di grup WhatsApp.

Konten tersebut menjadi viral sebab beredarnya foto bendera merah putih yang dirusak dan ditemukan tepat di depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Sejumlah 43 mahasiswa yang bertempat tinggal di lokasi kejadian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan. Meski begitu, pihak kepolisian kini sudah membebaskan mahasiswa tersebut.

Aksi unjuk rasa pun tidak dapat dihindari. Sejumlah mahasiswa di wilayah timur Indonesia melakukan aksi demonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jayapura. Selain di Jayapura, aksi serupa juga terjadi di Manokwari hingga Makassar.

Massa nekat membakar kantor instansi pemerintahan dan kondisi lalu lintas sempat terganggu. Termasuk sejumlah toko dan sekolah terpaksa diliburkan.

Warga pendatang baik di Manokwari dan Jayapura dilaporkan juga enggan keluar rumah untuk beraktivitas karena khawatir aksi massa semakin tidak terkendali dan akhirnya mengancam keselamatan diri.

Hasil peninjauan yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemkominfo pasca kemelut yang menyinggung wilayah paling timur Indonesia yakni Papua, ditemukan adanya dua konten hoaks yang menyebar melalui media sosial.

"Foto Mahasiswa Papua Tewas Dipukul Aparat di Surabaya", begitu bunyi judul konten hoaks yang pertama. Konten ini juga disertai foto sekaligus mencantumkan informasi dimana seorang mahasiswa meninggal akibat pemukulan oleh TNI-Polri.

Mengetahui hal tersebut, kepolisian langsung memberikan penjelasan. Foto yang dilampirkan dalam konten hoaks merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia di lokasi Jalan Trikora, Distrik Jayapura Utara.

Selanjutnya, konten hoaks yang kedua berjudul "Polres Surabaya Menculik Dua Orang Pengantar Makanan untuk Mahasiswa Papua".

Kenyataannya setelah ditelusuri lebih jauh, ada kronologis yang berbeda saat kedua mahasiswa mengantarkan makanan untuk penghuni asrama mahasiswa Papua di sana,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun