Komite Jasa Keuangan AS juga telah meminta penundaan atas rencana peluncuran Libra. Kerentanan yang ada akan dieksploitasi oleh para aktor jahat sehingga membahayakan AS dan stabilitas keuangan global.
Pihak Facebook tidak tinggal diam dalam menyikapi tanggapan miring itu. Upaya dan koordinasi dengan pihak terkait sudah dilakukan, akan tetapi belum cukup untuk mengurangi kekhawatiran global.
Pengumuman mata uang kripto Libra yang dilakukan bulan lalu oleh Facebook bisa dibilang cukup cerdik. Pihak Facebook mengungkapkan pengumuman ini bertujuan agar ada umpan balik yang diterima.
Sehingga pada awal paruh pertama 2020 kelak, peluncuran secara resmi Libra tidak terhambat dengan mengatasi semua masalah dan rasa kekhawatiran global dapat terjawab dari sekarang.
Rasa khawatir terhadap Libra mayoritas terkait catatan kebocoran data pribadi pengguna yang kerap menimpa Facebook. Bukan perkara mudah untuk menjamin keamanan data pengguna sebanyak 2 miliar yang berada di seluruh dunia.
Meski demikian hal ini menjadi tantangan besar bagi Mark Zuckerberg beserta tim dalam menjawab kekhawatiran global. Dimulai dengan merinci kembali tentang perlindungan data pengguna dan adanya jaminan regulasi yang diakui internasional.
Pertimbangan lain seperti tahan terhadap pengawasan oleh pihak yang berwenang tidak kalah penting agar mata uang kripto tersebut tidak disalahgunakan seperti sebagai sarana pencucian uang.
Patut dinanti bagaimana sepak terjang Facebook dalam menyukseskan Libra sebagai mata uang kripto. Inovasi dalam keuangan digital mesti terus dilakukan dalam menjawab berbagai tantangan di era digitalisasi.
Bogor, 21 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H