Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berburu Paus ala Jepang, Antara Budaya dan Ekonomi

1 Juli 2019   22:57 Diperbarui: 2 Juli 2019   02:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia.com

IWC menetapkan aturan berupa larangan perburuan paus jenis besar. Akan tetapi, Jepang dinilai kerap melanggar aturan tersebut untuk komersial dan berdalih tindakan perburuan paus sebagai riset ilmiah.

Tingkat konsumsi daging paus di Jepang dalam satu dekade terakhir dinilai mengalami penurunan akibat desakan dari berbagai kelompok aktivis agar Jepang sesegera mungkin meninggalkan tradisi tersebut.

Restoran yang menyajikan daging paus sebagai menu utama di Jepang biasanya diolah menjadi nugget paus goreng atau daging asap paus.

Mengklaim berburu paus telah menjadi tradisi turun-temurun, maka tidak mudah bagi Jepang untuk menghilangkan budaya ini. Justru praktik berburu paus menjadi tradisi yang mampu meningkatkan pendapatan negara.

Peningkatan perekonomian di sektor pariwisata dan kuliner menjadi ciri khas Jepang. Otoritas setempat tetap kukuh dalam berburu paus meski lembaga internasional melarang praktik ini.

Di era yang serba modern, Jepang dinilai masih sangat kental menerapkan budaya lokal hingga sekarang. Banyak negara di dunia yang hampir kehilangan kebudayaan asli akibat perubahan zaman.

Namun, statement tersebut tidak berlaku bagi Jepang. Mempertahankan budaya lokal lantas menjadi daya tarik wisatawan dalam berkunjung ke negera tersebut.

Evaluasi yang mesti dipertimbangkan Jepang agar tidak melakukan perburuan paus di wilayah internasional. Penertiban terhadap para nelayan agar tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

Tradisi unik yang dimiliki suatu negara menjadi nilai lebih dalam meningkatkan sektor pariwisata. Mempertahankan budaya harus terus dilakukan sepanjang hal tersebut membawa pengaruh positif bagi bangsa dan negara.

Bogor, 1 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun