Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Perpustakaan, Langkah Membenahi Literasi

28 Juni 2019   00:01 Diperbarui: 28 Juni 2019   00:52 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: idntimes.com

Perpustakaan di era modern memerlukan pembenahan masif dalam upaya meningkatkan literasi kalangan masyarakat. Demikianlah alasan yang tepat agar perpustakaan kembali ramai dikunjungi.

Negara Timur Tengah menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di dunia. Selain menawarkan berbagai hiburan, pihak setempat kini menawarkan wisata bernuansa pendidikan dengan berdirinya perpustakaan yang unik dan megah.

Mendirikan perpustakaan menjadi fokus negara-negara disana dalam upaya mengurangi ketergantungan ekonomi melalui industri pertambangan dan mengalihkannya melalui bidang pendidikan.

Seperti yang diketahui bahwa Negara Timur Tengah dikenal memiliki sumber daya minyak bumi yang sangat melimpah.

Perpustakaan Nasional Qatar dengan luas 45 ribu meter persegi karya arsitek Rem Koolhaas telah ramai didatangi oleh para pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

Tidak kalah dengan kemegahan Bandara Internasional Doha dimana perpustakaan ini memiliki ruangan yang modern beserta teknologi memadai.

Perpustakaan milik otoritas Qatar tersebut juga menyediakan fasilitas berupa auditorium dengan kapasitas 120 kursi beserta area untuk acara khusus di bagian tengah perpustakaan.

Perpustakaan berlokasi di Kota Pendidikan Doha dengan 1 juta buku cetak dan 500 ribu buku digital menjadikannya sebagai perpustakaan terbesar di bagian Timur Tengah.

Selain di Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki Perpustakaan Mohammed bin Rashid yang berada di Dubai. Perpustakaan milik UEA disebut-sebut sebagai saingan milik Qatar.

Kebebasan literasi membuat Perpustakaan Nasional Qatar sebagai surga buku dengan koleksi beragam yang dicintai para kutu buku dunia.

Bergeser ke Asia Timur, sebuah Perpustakaan Liyuan di Desa Jiaojiehe, Jepang, berada nyaris tersembunyi di atas sungai kecil di tengah lembah. Desain perpustakaan memanfaatkan cabang dan ranting pohon di bagian eksterior.

Letak perpustakaan kayu ini memberi nuansa alami sangat kental dengan desain eksterior yang menggunakan cabang dan ranting pohon kastanye, kenari, dan persik.

Tak mau kalah, China memiliki Perpustakaan Tianjin Binhai dengan desain yang unik dan cantik. Aula perpustakaan disana disebut "idaman para kutu buku" yang mampu menampung 15 ribu pengunjung setiap akhir pekan.

Letak Perpustakaan Nasional Yunani di tengah Kota Athena telah berdiri lebih dari 100 tahun lalu akan dipindahkan ke bangunan lain. Pemindahan dilatar belakangi perkembangan zaman dan koleksi buku yang semakin meningkat.

Gedung perpustakaan akan menyesuaikan desain trend zaman now dan bakal dilengkapi sebuah teater opera. Muncul kekhawatiran jika tidak dapat menyesuaikan diri, maka perpustakaan ini akan tinggal nama saja.

Ragam inovasi dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat. Perpustakaan Umum New York misalnya, menggabungkan novel klasik dan fitur story Instagram.

Perpustakaan tersebut tak hanya mengunggah foto berisi kutipan novel, akan tetapi juga mengunggah video yang diiringi nada yang sesuai dengan alur cerita.

Perpustakaan diharapkan mampu memengaruhi masyarakat dengan minat membaca buku cetak yang mulai bergeser membaca melalui media digital.

Upaya meningkatkan budaya literasi atau minat baca di era digitalisasi harus menghadapi tantangan tersendiri. Tak ayal menurunnya minat baca tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di berbagai negara.

Memadukan teknologi dan perpustakaan sebagai upaya menarik minat masyarakat dalam dunia membaca.

Desain perpustakaan yang unik dari yang lain menjadi nilai tersendiri agar pengunjung dengan suka hati mau melangkahkan kakinya ke gudang ilmu yang disebut perpustakaan.

Bogor, 28 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun