Menurut Bloomberg, ketergantungan AS terhadap LTJ dari China adalah sebesar 80 persen. Alternatif yang tersedia sangat sedikit karena China memiliki 37 persen persedian LTJ global dan memiliki fasilitas produksi yang memadai.
Penggunaan LTJ oleh Amerika Serikat berkaitan dengan produksi barang-barang berteknologi tinggi, upaya mengembangkan teknologi terbarukan dan ramah lingkungan, hingga sistem pertahanan militer.
Contohnya, pesawat jet  tempur generasi kelima milik AS, F-35 Lightning II Joint Strike Fighter, butuh sebanyak 417 kilogram LTJ per satuannya. Pesawat ini digadang-gadang sebagai tulang punggung kekuatan udara militer AS untuk beberapa dekade mendatang.
Wacana mengurangi ketergantungan LTJ terhadap China mulai dilakukan. Terdapat tiga perusahaan di AS yang berencana untuk memproduksi LTJ. Namun, diperkirakan baru akan siap paling cepat pada tahun 2022.
China pernah menggunakan LTJ untuk menekan negara lain. Pada 2010, China menghentikan ekspor LTJ ke Jepang setelah insiden kapal Jepang yang menabrak kapal milik China di dekat sebuah pulau yang sama-sama mereka klaim.
Pemasokan logam tanah ke Jepang dihentikan selama dua bulan. Dengan tekanan yang diberikan China, kemudian Jepang membebaskan nelayan China pasca insiden tabrakan kapal yang terjadi.
Negosiasi yang pernah terjadi antara China dan Jepang pada 2010 menunjukkan bahwa LTJ mampu berfungsi sebagai komoditas strategis dalam proses diplomasi. Sejak saat itu, logam tanah jarang mulai menjadi perhatian luas masyarakat dunia.
Sedangkan pada 2012, AS bersama dengan Jepang dan Uni Eropa menyampaikan keluhan kepada WTO akibat pembatasan ekspor LTJ yang dilakukan oleh China.
Walaupun pemerintah China belum secara resmi mengumumkan akan mengurangi atau menghentikan ekspor LTJ, ini merupakan peringatan keras bagi negara-negara yang berkonflik dengan Negeri Tirai Bambu.
Bengkulu, 7 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H