Profesi masyarakat desa Yosowilangun yang sebagian besar adalah petani, pedagang, dan pengusaha industri skala kecil. Dengan itu Yosowilangun Kidul menjadi Desa yang memiliki beberapa UMKM lokal yang menjadi ciri khas desa Yosowilangun Kidul.
UMKM yang menjadi ikon Yosowilangun Kidul yang pertama adalah Bakso Pak Sabar. Kuliner Bakso Pak Sabar merupakan salah satu UMKM ikonik yang sudah dikenal luas bahkan sampai ke luar kota. Berdiri sejak tahun 1983 hingga kini diteruskan oleh generasi kedua. Menurut Adi, selaku penerus usaha kuliner ini, produksi tiap harinya sebanyak 30 kg adonan. Cita rasa yang khas dihasilkan dari bahan -- bahan yang berkualitas dan terjamin kehalalanya.
Selanjutnya ada roti goreng, yang memiliki rasa khas dari desa Yosowilangun Kidul. Penjualan roti goreng ini telah sampai keluar kota, khususnya Jember. Olahan roti goreng diproduksi oleh beberapa masyarakat yang bersifat home industri yang kebanyakan dilakukan oleh oleh pemuda masyarakat desa. Olahan ini ada dua varian rasa, yaitu manis dan gurih. Menurut pak Zainul Anwar, selaku kepala desa Yosowilangun Kidul bahwa industri roti goreng sangat berdampak pada kondisi ekonomi warganya. Karena memberdayakan banyak orang, khususnya kalangan pemuda.
Tidak hanya bergerak dibidang makanan siap saji, Yosowilangun Kidul juga memiliki Tepung Krispi Jempol Jago. UMKM unggulan di desa Yosowilangun Kidul yang menciptakan tepung serbaguna yang dapat digunakan berbagai olahan goreng, seperti ayam krispi, jamur krispi, tempe dan tahu. UMKM produksi tepung krispi ini masih berjalan hanya 8 bulan, namun sudah menembus pasar luar kota. Ke Malang, Jember dan Banyuwangi. Berbahan dasar tepung yang dicampur dengan racikan rempah yang sudah turun -- temurun.
Selain bidang kuliner, Yosowilangun Kidul memiliki UKM kerajinan tas anyaman dan manik-manik dengan motif yang ciri khas dan unik. Tas ini juga memiliki kelebihan mudah dicuci dan tidak mudah rusak. Harga yang dibandrol pun beragam, menyesuaikan ukuran, tingkat kerumitan motif, Â dan harga tali kur. Untuk mendapatkan tas tersebut kita perlu menyiapkan budget mulai dari Rp. 150.000,- hingga Rp. 175.000,-. Meskipun bukan industri skala besar, tetapi telah membuka kelas khusus bagi yang berminat untuk membuka usaha tas anyaman dan manik-manik. Jika berminat untuk membelinya kita harus memesan terlebih dahulu, karena proses pembuatan yang cukup lama dan jumlah yang terbatas.Â
Potensi UMKM ini tentunya akan terus dikembangkan oleh pemerintah setempat. Dengan keberadaan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di Desa Yosowilangun Kidul ini, tentunya sangat membantu untuk mengenalkan lebih luas lagi melalui sosial media yang dikemas dengan bahasa menarik namun tidak menghilangkan ciri khasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H