Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dosa Ibunda

8 Maret 2017   16:18 Diperbarui: 9 Maret 2017   00:00 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dosa Ibunda

Nak... semua yang kau alami bukan salahmu...

Semua adalah kesalahan ibu.



Maafkan Ibu, Nak.

Maaf...

Meski ribuan kali telah terucap, meski setiap pagi kata itu kubisikkan dan meski mungkin kau tak mengerti.



Ibu benar-benar minta maaf atas semuanya.

***

Pertama kali, ibu melihatmu... pertama kali, ibu memegang tubuhmu, rasanya bulu kuduk ibu berdiri sempurna. Ibu tak pernah merasakan perasaan seluar biasa itu... bisa melihat sosok kecil yang bergantung dalam perut ibu selama sembilan bulan itu. Sebuah sosok mungil yang tak berdaya yang menggantungkan hidupnya padaku. Dan sejak saat kau hadir di dunia ini, tidak ada lagi istilah 'diriku', tapi kata itu kini berubah menjadi 'anakku'. Hidup ibu seolah menjadi nomor sekian jika dibandingkan hidupmu, Nak, meski kau tak pernah mengetahui itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun