Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Hari Ini

7 Januari 2019   18:48 Diperbarui: 7 Januari 2019   18:51 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan yang kau lihat hari ini, itu adalah airmataku. Semua orang merasa gembira menyambutnya dan hanya aku yang tahu bahwa itu adalah kelamku.

Hujan yang kau rasakan hari ini, itu adalah darahku. Semua orang beramai-ramai meminumnya dan hanya aku yang bisa melihat warna merahnya.

Aku mengintip-intip ke dalam kelam. Mencoba menemukan kegembiraan di dalam kenangan. Menyobek sebungkus hati, berharap ada kejutan indah yang tersimpan di dalamnya.

Namun yang kutemukan hanya air mata. Menguap ke atas lantas jatuh ke tanah dengan begitu derasnya. Beribu-ribu kali lebih banyak dari luka yang sesungguhnya.

Hujan hari ini boleh jadi adalah perasaanku. Namun hanya aku yang tahu dan kau tidak menyadari itu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun