Boleh dibilang, saya terlalu 'berani' atau bisa disebut terburu-buru dalam menuliskan artikel tentang tipe-tipe ayah ini. Ya, bagaimana tidak? Saya sendiri adalah seorang jomblo yang sampai saat ini belum menikah, apalagi memiliki yang namanya momongan. Orang pasti bakal bilang, lah orang belum ada pengalaman kok berani-beraninya nulis artikel tentang parenting kek gini. Nggak valid ini pasti hasilnya.
Yah... dibilang nggak valid sih mungkin juga. Tapi, apa yang saya tuliskan ini benar-benar dari hasil pengamatan saya selama ini, dan juga saya entah kenapa dari dulu suka dengan namanya buku parenting. Saya tidak berharap para pembaca akan mempercayai apa yang akan saya tuliskan sepenuhnya ini. Jujur, saya hanya ingin menuangkan apa yang ada di dalam pikiran saya. Jikalaupun ada hal yang salah mohon  agar dapat di kritik dan diberikan koreksi dengan cara yang benar.
Saya sebenarnya iseng mencari artikel tentang tipe-tipe Ayah di internet. Tapi entah kenapa, kebanyakan di antaranya adalah sebuah kopi tempel belaka - yang mungkin sudah membudaya dan dimaklumi oleh orang indonesia - dan tidak banyak memuaskan pemikiran saya. Karena itulah saya mencoba menuliskan tipe-tipe seorang ayah.Â
Perlu saya tekankan, bahwa tidak ada yang namanya manusia bisa dikotak-kotakkan secara sejati. Tidak mungkin ada orang yang selalu di satu tipe saja, karena setiap manusia mengalami apa yang dinamakan proses pembelajaran. Kepribadiannya akan selalu berkembang dan berubah sepanjang hayatnya. Adapun tipe-tipe yang saya sebutkan ini adalah sebuah kecenderungan yang mungkin muncul dari seorang ayah. Bisa jadi seseorang akan lebih cenderung ke suatu sikap tertentu dibandingkan dengan sikap yang lain.
Pengamatan yang saya lakukan adalah menilai dari bagaimana sisi seorang ayah dalam mendidik anaknya. IStilah yang saya gunakan mungkin berbeda dengan istilah umum yang mungkin ada, karena jujur ini adalah hasil pemikiran saya yang sederhana dan dangkan saja. Adapun tipe-tipe seorang ayah dalam mendidik anak (menurut versi saya) adalah:
1. Grow by Yourself
Tipe ayah yang 'grow by yourself' adalah tipe ayah yang lebih menekankan kepada pemenuhan kebutuhan dasar berupa materi kepada anak dan keluarganya. Ia akan berusaha mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh keluarganya. Ayah dengan tipe ini adalah ayah yang mempercayakan pendidikan anak totalitas kepada istri atau guru. Ia lebih mempercayai bahwa seorang anak bisa tumbuh dengan baik tanpa perlu adanya campur tangan dari dirinya untuk mendidik perilakunya.
Apakah ia sayang kepada anaknya? Jawabannya tentu saja. Mana ada orangtua yang tidak menyayangi anak-anaknya. Ia memiliki caranya tersendiri dalam menunjukkan cinta kepada anak-anaknya. Menyediakan makan, agar mereka tidak kelaparan. Menyediakan sepatu, agar anaknya bisa bersekolah. Menyediakan mainan, agar anaknya bisa bersenang-senang. Dan sayangnya, tipe ini menurut saya adalah tipe yang paling banyak dimiliki oleh laki-laki.
Kecenderungan laki-laki adalah tidak mudah menunjukkan emosi yang dimilikinya. Ia akan lebih memilih diam dan menunjukkan kecintaannya dengan cara yang berbeda. Memberikan nasehat dan pengajaran kepada anak sejatinya bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki. Karena itulah sebagian besar laki-laki berusaha memberikan pemenuhan dasar  kebutuhan kepada istri dan anaknya. Berharap agar istri dapat mengambil alih tugas mendidik anak. Padahal tidak seperti itu, ayah adalah manusia yang pengajaran darinya tetap diperlukan seorang anak. Banyak hal yang tidak dapat dipelajari dari sudut seorang ibu saja. Perlu adanya keseimbangan pengajaran dari seorang ayah.
Tipe ayah 'grow by yourself' ini lebih menekankan kepada belajarlah kepada hidup. Hiduplah yang akan mengajarkanmu dan memberikan pengalaman kepadamu. Belajarlah sebanyak-banyaknya dari orang lain. Tapi jangan pernah belajar dariku, karena aku tidak mampu melakukan itu.
2. Let's Grow Together